Di Hadapan Prabowo, 12.000 Km Tak Menghalangi Hati Macron: Jarak Memisahkan Ibu Kota tapi Tetap Terhubung Sejarah
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato menyentuh yang menyoroti kedekatan emosional dan historis antara Indonesia dan Prancis—meski 12.000 kilometer membentang memisahkan Jakarta dan Paris.--Anisha Aprilia
Menurut Macron, bukan hanya seniman yang menjembatani hubungan Indonesia-Prancis.
Para pelajar, insinyur, dan keluarga yang tinggal dan bekerja lintas negara juga telah menjadi bagian dari “jembatan hidup” yang memperkuat persahabatan kedua bangsa.
Ia menggarisbawahi pentingnya pertukaran manusia dan ide sebagai fondasi kerja sama yang sejati.
“Para perantara budaya ini meletakkan dasar bagi hubungan kita,” ujarnya.
Macron pun menyisipkan pepatah khas Indonesia: "Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit," sebagai gambaran bagaimana hubungan RI–Prancis telah dibangun dari kerja sama kecil yang tumbuh perlahan menjadi kemitraan strategis.
"Sedikit demi sedikit dari tahun demi tahun, persahabatan kita telah tumbuh menjadi semakin tinggi," ujar Macron.
Dalam pidatonya, Macron juga mengingatkan dunia bahwa 75 tahun yang lalu, Prancis adalah salah satu negara awal yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Ia menyebut semangat revolusi dan kemandirian Indonesia sebagai inspirasi global.
BACA JUGA:Bank Mandiri Perkuat Sektor Ritel dan Inklusi Keuangan di FJGS 2025
"Revolusi yang dilaksanakan telah menjadi inspirasi bagi dunia, dan sikap kemandirian ini pula yang menjadi kekuatan Republik Anda," tegasnya.
Pidato Macron malam itu bukan hanya menekankan kerja sama strategis, tetapi juga membangun narasi tentang bagaimana dua bangsa besar dapat terhubung lewat penghormatan budaya, kesetaraan, dan sejarah bersama.
Dalam suasana resmi yang dikemas hangat, gala dinner tersebut menjadi simbol pertemuan dua peradaban yang saling mengagumi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
