bannerdiswayaward

Di Hadapan Prabowo, 12.000 Km Tak Menghalangi Hati Macron: Jarak Memisahkan Ibu Kota tapi Tetap Terhubung Sejarah

Di Hadapan Prabowo, 12.000 Km Tak Menghalangi Hati Macron: Jarak Memisahkan Ibu Kota tapi Tetap Terhubung Sejarah

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato menyentuh yang menyoroti kedekatan emosional dan historis antara Indonesia dan Prancis—meski 12.000 kilometer membentang memisahkan Jakarta dan Paris.--Anisha Aprilia

JAKARTA, DISWAY.ID - Suasana akrab menyelimuti gala dinner kenegaraan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu, 28 Mei 2025.

Di tengah suasana hangat itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato menyentuh yang menyoroti kedekatan emosional dan historis antara Indonesia dan Prancis—meski 12.000 kilometer membentang memisahkan Jakarta dan Paris.

Macron, yang hadir bersama Ibu Negara Brigitte Macron dan delegasi resminya, mengaku tersentuh dengan sambutan hangat Presiden Prabowo Subianto dan rakyat Indonesia.

Ia menyebut pertemuan ini bukan sekadar pertemuan diplomatik biasa, tapi perwujudan dari jalinan sejarah panjang yang menyatukan kedua bangsa.

BACA JUGA:Tingkatkan Bauran EBT hingga 2034, PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah

"Sungguh suatu kehormatan yang luar biasa disambut oleh Bapak, dengan keramahtamahan yang langsung menyentuh hati kami," ucap Macron di hadapan para tamu gala dinner.

Sejarah yang Mengikat Dua Bangsa

Macron menyebut jarak geografis yang jauh antara kedua negara tak pernah menjadi penghalang dalam membangun kedekatan.

Ia menyebut hubungan Indonesia–Prancis telah terbentuk sejak dua abad lalu lewat lintasan budaya, seni, dan semangat petualangan yang saling menginspirasi.

"12.000 kilometer memisahkan kedua ibu kota metropolitan kita, meskipun demikian, kita tetap terhubung oleh angin sejarah dan napas takdir bersama kita," tutur Macron.

BACA JUGA:Bank Mandiri Perkuat Sektor Ritel dan Inklusi Keuangan di FJGS 2025

Sebagai bukti, Macron menyinggung beberapa tokoh dan seniman Prancis yang pernah terpesona oleh budaya Nusantara.

Ia menyebut penyair Arthur Rimbaud yang membayangkan dirinya berjalan di jalanan Semarang, komponis Claude Debussy yang terinspirasi gamelan Jawa untuk mencipta musik barat yang lembut, hingga fotografer legendaris Henri Cartier-Bresson yang jatuh cinta pada tarian Bali—dan pada sang penari, Ratna Mohini, yang kemudian menjadi istrinya.

"Di antara kelompok besar pencinta tanah air Anda, adalah penyair Arthur Rimbaud, yang bermimpi di jalan-jalan kota Semarang... Claude Debussy, yang terpesona oleh gamelan Jawa... dan Cartier-Bresson yang mengabadikan keanggunan tarian Bali serta menari bersama cinta dalam hidupnya," kisah Macron penuh penghayatan.

BACA JUGA:Tingkatkan Bauran EBT hingga 2034, PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads