Masih Banyak yang Abai, Dokter Ungkap Kekurangan Zat Besi Jadi Masalah Serius di Indonesia

Masih Banyak yang Abai, Dokter Ungkap Kekurangan Zat Besi Jadi Masalah Serius di Indonesia

Dokter Spesialis Anak, Melia Yunita, bahkan masih banyak masyarakat yang justru cenderung mengabaikan gejala kekurangan zat besi yang berbahaya untuk anak-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID - Kendati merupakan salah satu asupan penting dalam tumbuh kembang anak, rupanya masih banyak masyarakat dan orang tua yang masih belum menyadari pentingnya peran zat besi dalam kesehatan tubuh.

Menurut Dokter Spesialis Anak, Melia Yunita, bahkan masih banyak masyarakat yang justru cenderung mengabaikan gejala kekurangan zat besi yang akan berbahaya jika dibiarkan begitu saja.

BACA JUGA:Waspadai Kekurangan Zat Besi, Alfamart dan SGM Eksplor Luncurkan Kalkulator Zat Besi

BACA JUGA:Susu Mengandung DHA dan Zat Besi Terbukti Bantu Anak Usia SD Lebih Fokus Belajar

“Jika dibiarkan akan berdampak pada penurunan fokus/kosentrasi dan memori, lebih pasif karena gejala letih atau lesu, gangguan perilaku, sosio-emosional, perkembangan motorik dan juga lebih rentan sakit, sehingga nantinya dikhawatirkan dapat mempengaruhi kemampuan kognitif dan prestasi anak,” tutur Melia dalam dalam acara peluncuran Kalkulator Zat Besi hasil kolaborasi Alfamart dengan SGM Eksplor, yang digelar di Alfamart MH Thamrin, Tangerang, pada Rabu 4 Juni 2025.

Kekhawatiran yang sama juga turut diungkapkan oleh Public Figure ternama asal Indonesia, Asmirandah. Sebagai Ibu dari 1 anak, Asmirandah juga menyoroti pentingnya peran asupan zat besi untuk kesehatan anak.

“Sebagai seorang Bunda, saya akan melakukan yang terbaik agar anak saya tumbuh sehat, cerdas, dan aktif dalam belajar,” ucapnya dalam kesempatan yang sama.

Pentingnya Nutrisi Lengkap

Di sisi lain, Melia juga menambahkan bahwa agar asupan Zat Besi bisa terpenuhi dengan optimal, orang tua juga harus dapat memberikan asupan nutrisi lengkap dan seimbang.

Nutrisi-nutrisi ini sendiri dapat ditemukan pada protein hewani (zat besi heme) seperti daging merah, hati ayam, telur, ikan atau dari sumber nabati (zat besi non-heme) seperti kacang-kacangan dan bayam. Selain itu, jika dibutuhkan untuk pemenuhan zat besi selain dari makanan harian sesuai dengan rekomendasi tenaga kesehatan dapat dilengkapi dengan susu pertumbuhan yang difortifikasi kombinasi Zat Besi dan Vitamin C.

“Selain penerapan pola makan yang kaya zat besi, orangtua juga penting identifikasi dini faktor risiko kurang zat besi secara rutin pada anak dengan berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mengoptimalkan pencegahan dini masalah kekurangan zat besi anak,” tegas Melia.

BACA JUGA:Manfaat Kesehatan Luar Biasa dari Peterseli, Sayuran yang Mengandung Zat Besi Tinggi!

Dalam upaya mendampingi orang tua yang membutuhkan informasi mengenai nutrisi dan kecukupan Zat Besi, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) melalui SGM Eksplor juga menghadirkan layanan Nutri-Care Experts yang bekerjasama dengan profesional yang memiliki latar belakang ilmu gizi, kebidanan, dan keperawatan.

Untuk mendapatkan lebih banyak edukasi mengenai pemenuhan zat besi yang optimal melalui artikel dan tips nutrisi, Bunda juga bisa mengakses website www.generasimaju.co.id dan akun media sosial Aku Anak SGM di Instagram @akuanaksgm dan Facebook.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads