Ritel Modern Banyak Gulung Tikar, Pengamat Soroti Potensi Ritel Lokal
Ritel Modern Banyak Gulung Tikar, Pengamat Soroti Potensi Ritel Lokal-Disway/Bianca Chairunisa-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Fenomena jatuhnya ritel-ritel modern di Indonesia kini turut menjadi perhatian masyarakat, terutama Pengamat dan Ekonom.
Pasalnya, fenomena ini juga membawa Indonesia ke tantangan baru, yaitu menciptakan ekosistem alternatif yang relevan dengan kebutuhan nasional.
BACA JUGA:Hadir di Kota Kediri, RamenYA! x SushiYA Adakan Promo Buy 1 Get 1 Free Legendary Chicken Ramen
Hal serupa juga diungkapkan oleh Dosen FEB UPNVJ sekaligus Wakil Direktur German Centre UPNVJ, Freesca Syafitri.
Menurutnya, kemunduran ritel-ritel modern sendiri juga berkaitan erat dengan perubahan pada pola belanja masyarakat.
"Konsumen Indonesia, terutama anak muda dan kelas menengah baru, berpindah ke platform digital, lebih suka produk lokal, dan menuntut pengalaman yang personal dan kontekstual," jelas Freesca ketika dihubungi oleh Disway, pada Jumat 6 Juni 2025.
BACA JUGA:JNE Rayakan Idul Adha 1446 H dengan Tema 'SatSetBerkurbannya' di Yatuna Soeprapto Soeparno
BACA JUGA:Semangat Berbagi di Hari Idul Adha, Kemkomdigi Bagikan Daging Kurban untuk 2.000 Mustahik
Kendati begitu, Freesca juga menambahkan bahwa hal ini sendiri seharusnya bisa menjadi jadi peluang bagi pelaku ritel lokal.
Namun, dirinya juga menambahkan bahwa Negara juga perlu hadir, tidak hanya lewat regulasi, tapi juga dengan menciptakan ekosistem pendukung.
Dalam hal ini, Freesca menyoroti peran sistem pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Menurutnya, QRIS dapat memberi ruang bagi UMKM, pelaku usaha tradisional, dan masyarakat akar rumput untuk masuk ke dalam sistem pembayaran formal, tanpa harus membayar mahal seperti pada sistem internasional.
BACA JUGA:Fabio Quartararo Sudah Lupakan Hari 'Apes' di Silverstone, Siap Rebut Podium di Aragon Pekan Ini
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
