Soal Kepadatan Tenda di Arafah, Kemenag Akui Ada Kekeliruan Teknis dan Kultural

Soal Kepadatan Tenda di Arafah, Kemenag Akui Ada Kekeliruan Teknis dan Kultural

Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis Hanafi.-Media Center Haji 2025-

BACA JUGA:Salut! Tiga Ikhtiar PPIH Sukses Percepat Mobilisasi Jemaah dari Arafah dan Muzdalifah ke Mina

“Misalnya, tenda berkapasitas 350, sebenarnya baru dihuni 325 jamaah dari satu kelompok, namun tidak dapat diakses jamaah lain, bahkan meski dari markaz yang sama,” ujar Mukhlis.

Kedua, skema pemberangkatan jamaah berbasis hotel menyulitkan penataan dan penempatan jamaah. 

BACA JUGA:Alhamdulillah, Pukul 07.37 Muzdalifah Klir, Peristiwa Tahun Lalu Tidak Terulang

Penempatan jamaah di hotel Makkah pada dasarnya berbasis markaz dan syarikah. 

Namun, pada praktiknya ada juga sejumlah jamaah yang memilih berpindah hotel meski beda markaz dan syarikah, dengan berbagai alasan dan tidak selalu karena penggabungan pasangan.

BACA JUGA:Puncak Haji, Menag Minta Ada Skenario Mengantisipasi Kepadatan di Muzdalifah

Karena sistem keberangkatan dari Mekkah ke Arafah menggunakan pendekatan berbasis hotel, bukan berdasarkan markaz atau syarikah, maka tenda-tenda tertentu terisi penuh lebih dulu.

“Bahkan sebelum jamaah yang juga dijadwalkan menempati tenda tersebut tiba di lokasi,” sebut Mukhlis.

BACA JUGA:Kuota Murur di Muzdalifah Sudah Terisi 60 Persen

Ketiga, jumlah petugas tidak sebanding dengan jamaah. PPIH Arab Saudi telah membagi tugas layanan kepada tiga daerah kerja (daker). 

Daker Bandara bertanggung jawab dalam layanan jamaah di Arafah, Daker Makkah di Muzdalifah, sedang Daker Madinah di Mina.

BACA JUGA:Jamaah Haji Indonesia Tiba di Muzdalifah, Skema Murur Mulai Diterapkan

Dengan jumlah tidak terlalu banyak, petugas harus berjibaku melayani lebih dari 203 ribu jamaah yang tersebar di 60 markaz di Arafah. 

“Ini menyebabkan kesulitan dalam membantu petugas Markaz dalam mengatur penempatan secara disiplin. Bahkan, banyak petugas yang kelelahan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads