Prabowo Bakal Hadiri KTT G7, Komisi I DPR RI: Bukti Indonesia Bagian Solusi Konflik Bukan Penonton

JAKARTA, DISWAY.ID -- Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menyambut positif kabar kehadiran Presiden Prabowo Subianto, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Seven (G7) di Kananaskis, Alberta dari tanggal 15 hingga 17 Juni 2025.

Ia menyebut kehadiran Prabowo di KTT G7 bisa menegaskan sikap Indonesia yang tidak memihak blok manapun.

"Dengan kehadiran Presiden Prabowo di KTT G7, Indonesia dapat menegaskan perannya sebagai negara yang tidak memihak blok kekuatan mana pun secara mutlak, melainkan menjadi jembatan dan mediator untuk isu-isu global. Ini sejalan dengan politik luar negeri bebas aktif Indonesia," kata Dave dalam keterangan di Jakarta, Selasa, 10 Juni 2025.

BACA JUGA:Siapkan NIK KTP untuk Cek Penerima Bansos PKH BPNT yang Bakal Cair Juni 2025, Segini Dana yang Diterima Warga!

BACA JUGA:Bela Bahlil Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Abdul Rahman: Bukti Berpihak Pada Rakyat

Menurut Dave, posisi strategis Indonesia dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, terutama berdasarkan pernyataan-pernyataan Presiden Prabowo sebelumnya mengenai kebijakan luar negeri dan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional.

Dave menambahkan Presiden Prabowo dapat memanfaatkan forum KTT G7 untuk membangun jaringan diplomatik yang kuat, mempromosikan kepentingan nasional, dan berpartisipasi aktif dalam pembahasan isu-isu krusial.

"Presiden Prabowo dapat kembali menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dari solusi konflik global dan isu-isu keamanan, bukan hanya sebagai penonton," jelas dia.

Bukan hanya itu, ia menyebut Presiden Prabowo juga bisa mempromosikan perdagangan, investasi, energi, dan transisi hijau.

BACA JUGA:Cara Input NIK KTP Penerima Bansos BLT BBM 2025 yang Segera Cair Bulan Ini, Warga Buruan Cek!

BACA JUGA:Menteri LH: PT GAG Nikel Punya Izin Tambang di Raja Ampat

"Presiden Prabowo dapat mempromosikan investasi, mendorong kerja sama perdagangan yang lebih adil, serta membahas isu-isu ekonomi global yang memengaruhi Indonesia, seperti rantai pasok, energi, dan transisi hijau," imbuhnya.

Sumber: