BPJS Hewan Dapat Lampu Hijau! Obati Kucing dan Anjing Sakit Gak Harus Mahal

BPJS Hewan Dapat Lampu Hijau! Obati Kucing dan Anjing Sakit Gak Harus Mahal

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menggodok program inovatif bernama BPJS Hewan, yang memungkinkan kucing, anjing, dan hewan peliharaan lainnya mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus menguras dompet pemiliknya.-Foto/Freepik-

JAKARTA, DISWAY.ID – Kabar menggembirakan bagi para pencinta hewan! Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menggodok program inovatif bernama BPJS Hewan, yang memungkinkan kucing, anjing, dan hewan peliharaan lainnya mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus menguras dompet pemiliknya.

Program ini ditujukan terutama bagi warga kurang mampu yang memiliki hewan peliharaan, agar tetap bisa mengakses layanan medis di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dengan biaya ringan atau bahkan disubsidi.

Menurut Prof Dr drh Gunanti, Guru Besar Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, BPJS Hewan adalah langkah strategis dan manusiawi.

BACA JUGA:Borneo FC Bongkar Skuad Usai Finish di Posisi 5, Fokus Bangun Tim Lebih Kompetitif

“Program ini sangat penting, karena hewan, baik peliharaan maupun liar, bisa mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan yang layak. Ini akan mengurangi penderitaan hewan sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka,” ujarnya.

Lebih dari sekadar urusan hewan, Prof Gunanti mengingatkan bahwa program ini juga berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat lewat pencegahan penyakit zoonotik — penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia.

BACA JUGA:GILA! Megawati Hangestri Bikin Melissa Vargas Ketar-Ketir: Dia Bisa Bikin Kekacauan!

Tak Cuma Obat, Ada Chip Pelacak Juga!

Salah satu fitur penting dari BPJS Hewan adalah rencana penggunaan microchip identifikasi yang ditanam di tubuh hewan. Tujuannya untuk mencatat riwayat medis hewan, mencegah duplikasi pemberian subsidi, dan membantu pelacakan hewan liar atau hilang.

“Namun, agar efektif, microchip harus punya standar yang seragam dan bisa dibaca di seluruh fasilitas. Basis datanya juga perlu terintegrasi,” jelas Prof Gunanti.

Ia juga menyoroti biaya chip yang cukup mahal, yakni sekitar Rp1 juta per ekor termasuk pemasangannya. Maka itu, perlu komitmen kuat dari pemerintah agar program ini bisa terealisasi secara luas.

BACA JUGA:TikTok Beauty Fest 2025 Bikin Kamu Makin On Point dari Ujung Rambut ke Kaki

Sementara itu, Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, yang baru-baru ini melakukan sidak ke Puskeswan Ragunan, mengakui bahwa kualitas layanan telah meningkat drastis.

“Dulu kucing dikasih nasi, sekarang sudah cat food dan wet food. Jelas lebih sehat dan layak,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi sistem kerja baru yang berbasis digital dan cepat tanggap, serta rencana pengembangan Pet Hotel sebagai fasilitas tambahan sekaligus sumber pendapatan daerah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads