Komisi III DPR RI Minta Polri Usut Tuntas Ancaman Bom di Pesawat Jemaah Haji
Ketua Komisi III DPR Habiburokhman meminta agar Polri mengusut tuntas kasus pengancaman bom di pesawat Saudia Airlines SV-5276 yang membawa jemaah haji. -Anisha Aprilia-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Ketua Komisi III DPR Habiburokhman meminta agar Polri mengusut tuntas kasus pengancaman bom di pesawat Saudia Airlines SV-5276 yang membawa jemaah haji.
Habiburokhman mengatakan pelaku harus segera ditangkap meski bom tersebut tak ada.
"Walaupun nggak ada bomnya, itu sudah memasuki perbuatan teror. Jadi harus diusut tuntas siapa yang mengirim email dan segala macam harus kita kejar," kata Habiburokman di Kompleks Parlemen, Kamis, 19 Juni 2025.
BACA JUGA:Rudal Sejjil Iran Ampuh Hancurkan Israel, Ditakuti Iron Dome, Ini Fakta Mematikannya!
Dia pun mengingatkan jika insiden tersebut berpotensi terulang kembali. Habiburokhman menegaskan peristiwa ancaman bom itu harus segera ditindaklanjuti.
"Ya pasti kemungkinan terulang kan sangat besar, gimana coba, apa lagi kan dari luar negeri, yang penting kalau ada peristiwa seperti ini langsung ditindaklanjuti," tuturnya.
Politisi Partai Gerindra ini mengapresiasi respons cepat Polri melalui tim penjinak bom (Jibom) Brimob Polda Sumut dalam menindaklanjuti ancaman ledakan bom, serta pengamanan yang diberikan terhadap para jamaah haji tersebut oleh personel Polda Sumut.
"Kami apresiasi kecepatan Polri merespons tersebut dalam konteks emergensinya. Saya lihat kemarin teman-teman Brimob sangat cekatan, langsung dicek semua, diteliti detail," kata dia.
Sebelumnya, pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Pesawat mendarat darurat setelah mendapat ancaman adanya bom.
BACA JUGA:Gandeng Otoritas Arab Saudi, Densus 88 Polri Selidiki Ancaman Bom di Pesawat Saudia Airlines
"Perihal ancaman bom pada pesawat Saudia Air SI-576 rute Jeddah-Jakarta, sehingga mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan, Selasa, 17 Juni 2025.
Ferry mengatakan ancaman itu awalnya diterima pilot pesawat ketika sudah terbang dari Bandara Jeddah. Sekitar pukul 10.55 WIB pesawat mendarat di Kualanamu.
"Ancaman diterima oleh pilot ketika pesawat sudah on air dari Bandara Jeddah. Pada pukul 10.55 WIB, pesawat sudah mendarat di Bandara Kualanamu dalam keadaan selamat," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
