Heboh Sekolah Al Kareem Islamic School Diduga Bodong, Wali Murid Pertanyakan Pengawasan Pemerintah

Heboh Sekolah Al Kareem Islamic School Diduga Bodong, Wali Murid Pertanyakan Pengawasan Pemerintah

Wali murid Sekolah Al Kareem Islamic School, Ashraf, mempertanyakan peranan pemerintah dalam menindak sekolah bodong yang mengeklaim berkurikulum Cambridge-Istimewa-

BEKASI, DISWAY.ID - Wali murid Sekolah Al Kareem Islamic School, Ashraf, mempertanyakan peranan pemerintah atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menangani sekolah bodong.

Hal tersebut disampaikan Ashraf ketika menyekolahkan ketiga anaknya di sekolah Al Kareem Islamic School, Bekasi.

BACA JUGA:Pasutri Asal Bekasi Merasa Tertipu Ratusan Juta, Al Kareem Islamic School Berlabel 'Cambridge Curriculum' Bodong

BACA JUGA:Pemkot Bekasi Segel Sekolah Swasta yang Klaim Berkurikulum Cambridge: Agar Tidak Buka Pendaftaran Baru

Satu anak duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD), sementara dua lainnya adalah jenjang PAUD. 

Sekolahan swasta tersebut terletak di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

"Bagaimana bisa Kementerian Pendidikan sempat membiarkan ini terjadi?," tanya Ashraf di Bekasi pada Jumat, 20 Juni 2025.

Ashraf menyampaikan bahwa bila tidak bisa diproses Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), ia meminta kepada Dinas Pendidikan (Disdik) agar membantu anaknya dalam menimba ilmu dengan layak.

BACA JUGA:Wali Murid Lega Al Kareem Islamic School Disegel Buntut Penipuan: Kami Minta Ganti Rugi

"Kalau memang NISN sudah tidak bisa diproses, paling tidak ada tanggung jawab dari Disdik untuk bantu transisi ke kelas 2," ungkap dia.

Pria kelahiran Timur Tengah berharap agar pemerintah dapat mengambil pendekatan lebih proaktif dalam mengatur lembaga pendidikan ilegal.

"Saya ingin Kementerian Pendidikan mengambil tindakan yang lebih tegas, pastikan semua sekolah punya izin. Ini soal masa depan anak-anak," harap Ashraf.

Sedangkan sang istri, Riyanti, menuturkan, pengalaman terberat yang dialaminya adalah saat putrinya harus mengulang kelas satu.

"Saya bilang ke dia (Anak)  ‘Kamu harus belajar dari awal lagi.’ Dia nangis dan nanya, ‘Kenapa, Bu?’ Saya tidak bisa jawab," paparnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads