Isi Pembahasan Prabowo ke Arab Saudi diBeberkan Sufmi Dasco Ahmad, Kuota hingga Evaluasi Haji

Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi dan terdapat sejumlah isu yang dibahas dalam kunjungan kerjanya ke Arab Saudi itu.-setpres-
JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi dan terdapat sejumlah isu yang dibahas dalam kunjungan kerjanya ke Arab Saudi itu.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan sejumlah isu yang akan dibahas yaitu mengenai penyelenggaraan haji 2025 dan persiapan haji 2026.
“(Kunjungan) Arab Saudi itu tadi kebetulan memang ada beberapa agenda yang memang sudah disampaikan beberapa, antara lain juga mengenai haji,” ucap Dasco usai mengantar Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, 1 Juli 2025.
BACA JUGA:Sejumlah Kampus Gelar Cosplay Diplomasi Peringati 70 Tahun Konferensi Asia Afrika
Selain itu, kata Dasco, Pemerintah Indonesia juga akan meminta masukan dari pihak Arab Saudi untuk evaluasi penyelenggaraan ibadah tahun ini.
"Evaluasi pelaksanaan haji ke depan yang tentunya akan menjadi perhatian bagi kita semua dalam memutuskan kebijakan," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan sejumlah isu yang dibahas dalam lawatan ke Arab Saudi yaitu terkait kerja sama geopolitik dan peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
BACA JUGA:Mencari Solusi untuk Kasus Intoleransi
BACA JUGA:Solusi Global dari Kampus: Peran Strategis Dewan Guru Besar BINUS University
"Pastilah akan berbicara masalah politik kerja sama politik baik Indonesia antara Arab Saudi maupun politik di Timur Tengah. Kedua juga memang Bapak Presiden sedang berencana untuk membicarakan mengenai perbaikan penanganan haji. Termasuk rencana kita untuk memiliki sendiri kampung haji di Arab Saudi," jelas Prasetyo.
Politisi Partai Gerindra ini juga berharap pemerintah Arab Saudi juga kembali memberikan penambahan kuota haji bagi jamaah asal Indonesia.
Dari catatannya, permasalahan lamanya antrean ibadah haji ini disebabkan beberapa faktor, seperti permasalahan kuota yang masih kurang hingga tingkat kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia yang semakin baik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: