Polemik Penulisan Ulang Sejarah RI di Kemenbud, Gen Z pun Khawatir Soal Narasi Ini

Polemik Penulisan Ulang Sejarah RI di Kemenbud, Gen Z pun Khawatir Soal Narasi Ini

Menteri Kebudayaan Fadli Zon di hadapan rapat Komisi X DPR RI terkait penulisan ulang sejarah nasional.-Ig @fadlizon-

JAKARTA, DISWAY.ID – Proyek penulisan ulang sejarah Republik Indonesia yang digagas Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) terus menjadi sorotan publik.

Perdebatan mengenai objektivitas, inklusivitas, dan potensi distorsi narasi sejarah memicu polemik di berbagai kalangan, termasuk generasi muda.

BACA JUGA:Tak Main-Main! DPR Bentuk Tim Khusus Awasi Proyek Penulisan Ulang Sejarah RI

BACA JUGA:Megawati Hangestri Ukir Sejarah, Jadi Pemain Indonesia Pertama di Liga Voli Turki

Untuk memahami sejauh mana isu ini meresap ke kalangan Gen Z, tim Disway.id menemui beberapa pelajar SMA dan Mahasiswa di Jakarta, menanyakan pengetahuan mereka tentang salah satu peristiwa kelam, Tragedi Mei 1998, serta respons mereka terhadap proyek penulisan ulang sejarah ini.

Tragedi Mei 1998 di Mata Gen Z: Antara Buku Pelajaran dan Media Sosial

Ketika ditanya mengenai Tragedi Mei 1998, sebuah peristiwa krusial yang mengakhiri era Orde Baru, respons dari Gen Z bervariasi. Sebagian besar mengaku tahu, namun dengan tingkat kedalaman informasi yang berbeda.

Clara Anindita (17), siswi SMA Negeri 8 Jakarta, misalnya, menyatakan, "Tahu, itu kerusuhan besar yang terjadi menjelang reformasi. Banyak mahasiswa yang meninggal dan ada penjarahan juga," ujarnya kepada Disway.id, Minggu 6 Juli 2025.

Pengetahuannya, ia akui, sebagian besar berasal dari buku pelajaran sejarah di sekolah dan diskusi singkat dengan guru.Lain halnya dengan Faris Nugraha (19), mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI).

"Saya tahu Tragedi Mei '98 itu kaitannya sama jatuhnya Soeharto dan krisis ekonomi parah. Ada isu-isu pelanggaran HAM berat juga di sana, kayak pemerkosaan dan pembunuhan. Saya tahu ini dari dokumen-dokumen online yang saya cari sendiri, dan beberapa video dokumenter di YouTube," ungkap Faris.

Sementara itu, Putri Lestari (18), siswi SMK Negeri 27 Jakarta, mengaku pernah mendengar sekilas, namun tidak terlalu mendalam.

"Pernah dengar, sih, waktu itu zaman-zamannya Pak Harto mau lengser, terus ada kerusuhan. Tapi detailnya kurang paham. Di sekolah juga nggak terlalu banyak dibahas," ujarnya.

BACA JUGA:Fadli Zon Tegaskan Kasus Pemerkosaan Mei 1998 Batal Dihapus, Tapi Penulisan Ulang Sejarah Tetap Dilaksanakan

Pengetahuan Sejarah Gen Z: Dominasi Peristiwa Besar dan Pengaruh DigitalSelain Tragedi Mei 1998, Gen Z yang tim Disway.id temui umumnya mengenal peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah RI seperti Proklamasi Kemerdekaan, G30S/PKI, Konferensi Asia-Afrika, hingga Reformasi 1998.

Pengetahuan ini sebagian besar didapatkan dari buku sejarah sekolah. Namun, tak sedikit pula yang memperluas wawasan mereka melalui platform digital."Saya lebih sering cari tahu sejarah dari TikTok atau Instagram. Banyak akun-akun edukasi yang bikin ringkasan sejarah pakai visual menarik. Lebih mudah dicerna, sih," kata Rio Pratama (16), pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta Selatan.

Respons Gen Z soal Penulisan Ulang Sejarah

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads