BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 15-21 Juli 2025: Hujan Lebat Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini
Cuaca di Jakarta hari ini Rabu, 5 November 2025 diprediksi hujan di sejumlah wilayah.-Pixabay-
JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia pada 15-21 Juli 2025.
Cuaca ekstrem ini diprediksi bakal terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa bagian barat, serta wilayah tengah dan timur Indonesia.
BACA JUGA:Update Informasi Prakiraan Cuaca Jakarta Hari ini Senin 14 Juli 2025, BMKG Prediksi Hujan Ringan
BACA JUGA:BMKG Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem Seminggu ke Depan
Beberapa faktor penyebab cuaca ekstrem sepekan ke depan dipicu aktivitas gelombang ekuator.
“Aktivitas gelombang ekuator di atmosfer, diperkirakan menjadi salah satu faktor penting yang memicu peningkatan konvektivitas dan pembentukan hujan,” tulis BMKG dalam keterangannya, Selasa, 15 Juli 2025.
Masih dalam keterangan BMKG, cuaca ekstrem ini dipicu kombinasi aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan Mixed Rossby Gravity (MRG). Aktivitas ini diprediksi secara bersamaan aktif di beberapa wilayah, seperti di Samudera Hindia barat Aceh hingga Sumatera Barat, wilayah selatan Lampung, serta di perairan barat Lampung hingga selatan Jawa Tengah, termasuk Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Gelombang Ekuator
BMKG juga membeberkan bahwa aktivitas gelombang-gelombang ekuator di atmosfer berkontribusi terhadap peningkatan pembentukan awan konvektif dan potensi hujan di wilayah-wilayah tersebut.
BACA JUGA:Musim Kemarau Diprediksi Mundur, BMKG: Hujan Ekstrem Bakal Terjadi hingga Oktober 2025
Selain itu, sirkulasi siklonik diperkirakan berkembang di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera Barat dan di Samudera Pasifik utara Papua yang turut membentuk zona konvergensi dan konfluensi angin masing-masing di wilayah barat Bengkulu (Samudra Hindia) dan timur Filipina (Samudra Pasifik), sehingga memperkuat dinamika atmosfer regional.
Atas hal tersebut, BMKG memperkirakan cuaca ekstrem disebabkan kondisi labilitas atmosfer yang tinggi. Hal ini mendukung peningkatan aktivitas konvektif skala lokal.
Kondisi ini diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, hampir seluruh wilayah Kalimantan, serta di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, dan sebagian besar Papua.
Selain itu, peningkatan kecepatan angin permukaan yang diprediksi melebihi 25 knot juga terpantau di sejumlah wilayah perairan antara lain Laut Cina Selatan, perairan barat Aceh, Samudera Hindia barat Sumatra, Samudera Hindia barat daya Banten, Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Timur, Laut Timor, Laut Arafuru, serta Samudera Pasifik utara Papua. Kondisi ini berpotensi memicu peningkatan tinggi gelombang laut secara signifikan di wilayah-wilayah tersebut.
“Dengan kondisi atmosfer yang masih aktif dan kompleks ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, petir, angin kencang, dan gelombang tinggi dalam beberapa hari ke depan,” tutur BMKG.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
