Obituari Mas Imam Aziz: Kiai yang Menenun Luka Bangsa dengan Cinta
KH Imam Aziz, pengasuh Pesantren Bumi Cendekia Yogyakarta.-doc. jagad budaya-
Namun, ajakannya untuk men-japri satu per satu anggota grup agar hadir di reuni seakan menjadi isyarat. Mungkin itu caranya berpamitan.
Ketika moderator memintanya memimpin tahlil, Aguk menolak halus. Tapi kemudian menyerah, setelah disebut bahwa itu adalah permintaan langsung dari Mas Imam. Seorang murid memang tak pernah bisa menolak panggilan gurunya.

KH Imam Aziz di acara reuni jamaah LKiS, Yogyakarta.-Doc. Aguk Irawan-
Kini, Mas Imam Aziz telah tiada. Tapi semangatnya menyala dalam ribuan jiwa yang pernah disentuhnya.
Dalam santri-santri yang belajar untuk rendah hati. Dalam para aktivis yang menyuarakan keadilan.
Dalam anak-anak pemulung yang punya mimpi. Dalam bangsa yang terus mencari jalan pulang dari luka sejarah.
Ia adalah kiai yang tak hanya mengajar, tapi menyembuhkan. Tak hanya mengajak berpikir, tapi juga merasakan. Ia bukan hanya mengkritik ketimpangan, tapi juga menata harapan.
Semoga segala amalnya diterima oleh Allah SWT. Semoga warisan cintanya kepada kaum mustadh’afin menjadi pelita di tengah gelapnya zaman.
"Selamat jalan, Mas Imam. Rekonsiliator sejati," pungkas Aguk.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
