Waduh! Cuma 4,7% Warga Jakarta yang Cukup Makan Buah dan Sayur, Mayoritas Juga Malas Gerak
Menurut data terbaru yang dipaparkan Kementerian Kesehatan RI dalam kampanye nasional “Si Paling Megang – Menyala dengan Gerak dan Gizi Seimbang”, hanya 4,7% masyarakat Jakarta yang cukup mengonsumsi buah dan sayur!--Istimewa
JAKARTA, DISWAY.ID - Di balik hiruk-pikuk ibu kota, justru tersembunyi fakta mencengangkan soal pola makan warganya karena tak suka sayur dan buah.
Menurut data terbaru yang dipaparkan Kementerian Kesehatan RI dalam kampanye nasional “Si Paling Megang – Menyala dengan Gerak dan Gizi Seimbang”, hanya 4,7% masyarakat Jakarta yang cukup mengonsumsi buah dan sayur!
Ya, kamu gak salah baca—kurang dari 5%!
Tak hanya itu, sekitar setengah dari warga Jakarta juga tercatat kurang melakukan aktivitas fisik secara rutin, angka ini bahkan lebih buruk dibandingkan rata-rata nasional.
Fakta ini menjadi alarm keras bagi kesehatan masyarakat urban yang semakin ‘megang gadget’, tapi lupa ‘megang sendok sayur’ dan sepatu lari.
Kampanye “Si Paling Megang” Bikin Anak Muda Bergerak
Untuk mengubah tren yang mengkhawatirkan ini, Kemenkes menggandeng World Food Programme (WFP) dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam menggelar roadshow kampanye “Si Paling Megang – Menyala dengan Gerak dan Gizi Seimbang” di Tebet Eco Park, Jakarta, Sabtu 6 Juli 2025.
Acara ini menyedot lebih dari 500 anak muda dari berbagai sekolah, kampus, dan komunitas.
Bukan cuma jalan santai, peserta juga menikmati berbagai kegiatan seru seperti demo masak sehat, cek kesehatan gratis, hingga scavenger hunt bertema gaya hidup sehat. Suasananya fun, edukatif, dan jauh dari kesan ‘ceramah’.
BACA JUGA:Pemalak Pedagang Sayur Pasar Baru Bekasi Ternyata Kakak Beradik: Sama-sama Hobi Nyabu!
Menurut dr. Elvieda Sariwati, M.Epid., Direktur Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Kemenkes RI, kampanye ini dirancang untuk memicu kebiasaan sehat yang mudah dilakukan anak muda setiap hari.
“Membangun kebiasaan sehat bukan harus mahal atau ribet. Yang penting, mulai dari hal kecil seperti makan buah tiap hari dan aktif bergerak,” ujarnya.
Banyak anak muda Jakarta lebih akrab dengan makanan instan dan kopi susu ketimbang semangkuk sup sayur atau potongan pepaya.
Kesibukan, kebiasaan ‘grab and go’, serta minimnya edukasi soal gizi jadi alasan klasik yang terus berulang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
