Masih Ada 21,8% Balita Stunting di Penajam Paser Utara, Atasi dengan Isi Piringku

Masih Ada 21,8% Balita Stunting di Penajam Paser Utara, Atasi dengan Isi Piringku

Komunitas Isi Piringku yang berlokasi di Penajam Paser Utara--Danone Indonesia

JAKARTA, DISWAY.ID – Prevalensi stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) cukup tinggi.

Data yang dirilis oleh Kementerian Sekretariat Negara RI, balita stunting yaitu 27,3% di tahun 2021 dan 21,8% di tahun 2022.

Angka ini lebih tinggi daripada prevalensi nasional, yaitu 21,6% di tahun 2022.

Tingginya angka stunting ini salah satunya dipengaruhi oleh pola asuh dan asupan gizi yang rendah dari makanan yang dikonsumsi selama ibu mengandung dan masa pertumbuhan balita.

BACA JUGA:Kreasi Makanan Bergizi dari Daun Kelor dan Telur, Cegah Stunting Sejak 1000 Hari Kehidupan Pertama

Kejadian stunting pada saat balita dapat memberikan dampak pada kejadian stunting usia sekolah maupun dampak jangka panjang di masa depan.

Dengan jumlah penduduk 178.681 jiwa (BPS Kabupaten PPU, 2020), Kabupaten PPU khususnya Kecamatan Penajam menjadi lokus stunting yang membutuhkan edukasi.

BACA JUGA:Bumil Jadi Sasaran, Intervensi Gizi Serentak Atasi Stunting Mulai Juni 2024

Program Isi Piringku

Untuk itu, Danone Indonesia menghadirkan program Komunitas Isi Piringku yang berlokasi di Penajam Paser Utara, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten PPU dan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Muhammadiyah, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya edukasi kesehatan, gizi, dan pola asuh yang baik selama periode tumbuh kembang anak sebagai upaya inovatif, promotif, dan preventif menuju Generasi Emas 2045.

PJ Bupati Kabupatan Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun, memberikan apresiasi atas inisiatif Danone Indonesia dalam membentuk Komunitas Isi Piringku di Kabupaten Penajam Paser Utara.

BACA JUGA:Awas! Dampak Asap Rokok Pada Anak-Anak dan Bumil Bisa Picu Stunting

 “Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Danone Indonesia, lewat program Komunitas Isi Piringku ini, semoga kedepannya tidak ada lagi anak-anak yang stunting, tidak ada lagi anak-anak sekolah yang sulit berkonsentrasi dan mengantuk dikarenakan kurangnya gizi dan nutrisi. Kami menyambut baik inisiatif yang turut membantu pemerintah mengatasi permasalahan gizi dan nutrisi“, jelas Makmur.

Pertumbuhan dan perkembangan anak yang mengalami kekurangan asupan gizi dapat membatasi perkembangan fisik dan kognitif, dalam jangka panjang hal ini berdampak pada kualitas generasi yang rendah sehingga akan berpengaruh pada produktivitas dan daya saing.

BACA JUGA:Cara BKKBN Genjot Penurunan Angka Stunting, Cek Tinggi dan Berat Badan Anak

Mencegah permasalahan ini, diperlukan kerjasama berbagai pihak dalam menjalankan langkah-langkah strategis pencegahan stunting sejak dini.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Ariati Dina Puspitasari mengatakan bahwa Nasyiatul Aisyiyah memiliki fokus dan komitmen yang sama terhadap penyelesaian masalah stunting di Indonesia.

“Kami merasa memiliki visi yang sama dengan Danone Indonesia dalam memajukan dan menciptakan generasi sehat dan kuat untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Mudah-mudahan dengan kerjasama dengan Danone Indonesia, kami semakin bisa memberikan kebermanfaatan untuk Kabupaten Penajam Paser Utara”, jelas Ariati.

BACA JUGA:Penghasilan Orang Stunting 22 Persen Lebih Rendah dari yang Tidak Stunting, 19 Juta Orang Terancam Kelaparan di 2045

Komitmen Danone Indonesia dalam program Bersama Cegah Stunting sebagai payung program Komunitas Isi Piringku telah menjangkau 8.6 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia, melalui 3 pilar, yakni pola asuh, pola makan, dan sanitasi.

Arif Mujahidin - Corporate Communication Director Danone Indonesia menjelaskan komitmen Danone Indonesia dalam mencegah dan memutus mata rantai permasalahan stunting di Indonesia, lewat program Komunitas Isi Piringku yang berfokus pada edukasi gizi seimbang, dengan menjangkau komunitas ibu hingga kader kesehatan.

BACA JUGA:NFA dan ID FOOD Salurkan Bantuan CPP Guna Penanganan Stunting Kepada 1,4 Juta Keluarga

Hal ini dapat tercapai tentunya dengan adanya kerjasama yang baik berbagai pihak.

 “Program yang serupa dengan Isi Piringku telah dilakukan di banyak negara, karena permasalahan gizi ini unik. Gizi tidak boleh berlebih, tapi juga tidak boleh kurang. Apabila kurang dapat menyebabkan stunting, dan apabila berlebih bisa juga sebabkan obesitas dan sebabkan risiko penyakit lainnya. Untuk mengatasi permasalahan ini, tidak ada satu pun pemangku kepentingan yang bisa menyelesaikannya sendirian. Itulah kenapa hari ini kita patut bersyukur, bahwa ada banyak pihak yang memiliki fokus yang sama dan mau berbuat hal yang sama juga”, tutup Arif.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: