Akhirnya Bantuan Masuk Gaza Lewat Rafah, Hamas Sindir Israel: Bantuan Udara Itu Hanya Propaganda

Akhirnya Bantuan Masuk Gaza Lewat Rafah, Hamas Sindir Israel: Bantuan Udara Itu Hanya Propaganda

Warga Palestina membawa bantuan pangan di Rafah, selatan Jalur Gaza, pada Minggu, 27 Juli 2025--AFP

Kelompok itu juga menyatakan bahwa bantuan udara justru tidak efisien dan sering kali tidak mencapai area yang paling membutuhkan, karena wilayah udara Gaza sendiri masih dalam kontrol militer yang ketat.

Meskipun pembukaan perbatasan Rafah adalah langkah maju, banyak tantangan masih mengadang.

Truk-truk bantuan kerap diperiksa ketat dan tertahan berhari-hari di sisi Mesir maupun Israel.

Kelangkaan bahan bakar, minimnya akses komunikasi, dan keamanan yang rapuh juga menghambat proses distribusi ke wilayah utara dan tengah Gaza.

BACA JUGA:PDIP Tetap Pertahankan Hasto Meski Divonis 3,5 Tahun Penjara, Singgung Posisi Harun Masiku

Organisasi kemanusiaan internasional mendesak agar semua pihak menjamin akses tanpa hambatan bagi distribusi bantuan, dan mendorong gencatan senjata sebagai satu-satunya jalan keluar dari krisis.

Negara-negara seperti Qatar, Turki, dan Afrika Selatan kembali mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan tegas agar jalur bantuan dibuka penuh dan penindasan terhadap warga sipil dihentikan. Namun, sampai hari ini, belum ada konsensus kuat di antara kekuatan besar dunia.

Masuknya bantuan lewat Rafah memang memberi harapan baru, tetapi pertanyaan terbesar masih menggantung. Sampai kapan Gaza akan dibiarkan menjadi ladang derita?

Selama arus bantuan masih dijadikan alat negosiasi politik, dan suara warga sipil dikalahkan oleh bom dan blokade, maka krisis ini bukan hanya soal kemanusiaan, tapi soal hati nurani dunia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads