Menghidupkan Kearifan Lokal: Permainan Tradisional dan Aksara Nusantara Kembali Digaungkan
Menghidupkan Kearifan Lokal: Permainan Tradisional dan Aksara Nusantara Kembali Digaungkan-Istimewa-
Aktivitas ini sederhana, namun sarat makna personal karena nama adalah identitas, dan aksara adalah cara kita menjaganya tetap hidup.
BACA JUGA:Senior Inspector Hino: Penjaga Mutu dan Keselamatan Armada di Garis Depan
BACA JUGA:Dimediasi Anwar Ibrahim, Thailand dan Kamboja Sepakat Gencatan Senjata Tanpa Syarat!
Festival ini memperkuat pesan bahwa warisan budaya seperti jamu, permainan tradisional, dan aksara nusantara adalah bagian dari jati diri bangsa yang harus dirawat dan dihidupkan bersama.
Jamu, yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO, bukan hanya sebuah produk, melainkan juga filosofi hidup yang selaras dengan nilai-nilai dalam permainan dan bahasa lokal: kesederhanaan, keberlanjutan, dan kedekatan antarmanusia.
“Kami meyakini bahwa melestarikan budaya tidak selalu berarti mempertahankannya dalam bentuk lama, melainkan bagaimana kita bisa menghadirkan kembali nilai-nilai di baliknya dalam bentuk yang relevan dengan zaman.
Permainan tradisional dan aksara Nusantara merupakan bagian dari warisan bersama yang kaya makna.
BACA JUGA:Suzuki Tunjukkan Konsistensi di GIIAS 2025, Aksesoris Fronx Diskon hingga 25 Persen
“Melalui Acaraki Jamu Festival, kami berharap dapat menjembatani warisan tersebut dengan generasi masa kini dengan pendekatan yang menyenangkan, mudah diterima, namun tetap sarat nilai dan pesan budaya.”ujar Jony Yuwono, ketua GP Jamu Indonesia.
Dengan menghadirkan permainan rakyat dan ekspresi aksara lokal ke tengah festival budaya, Acaraki Jamu Festival ingin menunjukkan bahwa pelestarian warisan tidak harus bersifat kaku atau eksklusif. Ia bisa hidup dalam tawa, langkah, dan huruf selama kita terus memilih untuk merayakannya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: