Pasukan Raider Antiteror dan Antigerilya Diterjunkan ke Papua

Pasukan Raider Antiteror dan Antigerilya Diterjunkan ke Papua

Satu prajurit TNI ditembak oleh Anggota Brimob di Yahukimo, Papua-sumeks.co -

JAKARTA, DISWAY.ID – Jelang penugasan ke Papua, Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayor Jenderal TNI Teguh Pudjo Rumekso menemui dan melihat kesiapan prajurit Batalion Infanteri Raider 600 Modang langsung di markas komando mereka di Manggar, Kalimantan Timur.

Dalam kesempatan tersebut, Mayor Jenderal TNI Rumekso juga mengingatkan agar dalam penugasan ini jangan sampai ada kerugian personel maupun materiil yang disebabkan kelalaian dan kecerobohan sendiri.

“Gunakan ilmu dan latihan yang sudah diberikan untuk menyukseskan semua penugasan yang diberikan,” kata Mayjen Rumekso, Selasa 26 April 2022.

Dilansir dari sumeks.co, semua prajurit dari Batalion Infanteri Raider 600 Modang sudah menjalani latihan fisik, mental dan latihan-latihan teknis militer sesuai kondisi medan serta keadaan di Papua.

BACA JUGA:Drop Zone Terminal Penumpang di Bandara Soetta Jadi Perhatian Serius Petugas Gabungan

Komandan Batalion Infantri Raider 600 Modang Mayor Infanteri Kurniawan H Arridho menyatakan selain kesiapan personel, pasukan Raider Antiteror dan Antigerilya diterjunkan ke Papua juga didukung kesiapan peralatan perlengkapan.

“Kami sudah siap melaksanakan tugas, sebagai personel prajurit maupun satuan,” kata dia.

Kesempatan kunjungan ini juga digunakan Mayjen Rumekso bertegur sapa dengan prajurit, selain menanam pohon sawo kecik di kompleks markas komando pasukan itu.

BACA JUGA:Wow, Twitter Milik Elon Musk Saingi Truth Social Milik Donal Trump di Top Charts Apple Store

Prajurit raider termasuk sebagai pasukan infanteri elite dan sesuai namanya, raider atau penyergap, pasukan ini membawa motto Cepat Senyap Tepat.

Seorang prajurit infanteri biasa dengan baret hijau harus menjalani sedikitnya enam bulan latihan di bawah komando pasukan khusus sebelum akhirnya berhak mengenakan baret hijau gelap raider.

Pasukan raider juga berkemampuan perang antiteror dan antigerilya.

BACA JUGA:Bikin Ngeri, Pedagang Asongan di Pinggir Jalan Tol Jakarta-Merak Ditertibkan Polisi

Batalion Infanteri Raiders dibentuk pada 2004, saat masa kepemimpinan Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: