Peluncuran Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Diundur, Fadli Zon: Masih Proses Editing dan Reading

Peluncuran Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Diundur, Fadli Zon: Masih Proses Editing dan Reading

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan bahwa jadwal peluncuran hasil penulisan ulang sejarah Indonesia diundur-disway.id/Anisha Aprilia -

JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan bahwa jadwal peluncuran hasil penulisan ulang sejarah Indonesia diundur.

Semula, penulisan ulang sejarah Indonesia itu akan diluncurkan pada 17 Agustus 2025 mendatang.

Namun, kata Fadli Zon, rencana itu diundur karena masih dalam proses reading dan editing.

BACA JUGA:Kabar Gembira! Tiket Upacara HUT RI ke-80 di Istana Dibuka Kembali Hari Ini, Catat Waktunya!

BACA JUGA:Panduan Cara Cek Insentif dan Status Guru Non ASN di Info GTK 2025, Klik Link info.gtk.dikdasmen.go.id

"Oh iya, saya kan bilang waktu itu 17-an itu ancer-ancer kita di dalam. Jadi kita kan tahun ini sekarang kan sudah selesai uji publik kita masih mau ada proses reading, editing," kata Fadli di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 6 Agustus 2025.

"Target kita mungkin ada beberapa kali lagi proses untuk masukan-masukan yang kita terima nanti kita diskusikan lagi, tapi sejauh ini on the right track," sambung dia.

Ia memastikan buku tersebut akan dirilis pada tahun 2025.

Saat ini, kata dia, pihaknya akan menerima beberapa masukan lagi.

"Target kita mungkin ada beberapa kali lagi proses untuk masukan-masukan yang kita terima. Nanti kita diskusikan lagi, tapi sejauh ini on the right track. Iya tahun ini rencana mudah-mudahan bisa kita selesaikan segera," jelas dia.

Menurut dia, tim sudah melakukan uji publik buku sejarah baru ke sejumlah universtas di Indonesia.

BACA JUGA:Prabowo Bangga! 10 Bulan Pertama Jadi Presiden, Ini Deretan Prestasi yang Telah Dicapai

BACA JUGA:Pemerintah Wacanakan Menutup Seluruh TPA, Masyarakat Didorong Kelola Sampah Mandiri

Uji publik ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, komunitas pemerhati sejarah, tokoh publik, hingga tokoh masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads