Pemprov DKI Bangun Taman Bendera Pusaka, Ikon Baru Jakarta
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengubah wajah kawasan ini dengan membangun Taman Bendera Pusaka, sebuah ruang publik ramah keluarga sekaligus ikon baru Jakarta.-Pemprov DKI-
“Sekretariat ASEAN mewakili 10 negara anggota dan memiliki jejaring mitra global, termasuk Amerika Serikat. Ini peluang besar yang harus dimanfaatkan secara strategis, dibutuhkan langkah konkret agar Jakarta naik kelas sebagai kota global, sekaligus memperkuat posisinya di kancah internasional,” urai Marulina.
BACA JUGA: Pemprov DKI Siapkan Pilihan Loksem untuk Pedagang Pasar Barito, Gratis Sewa 3 Bulan
Pengendali Banjir
Gubernur Pramono menyampaikan, untuk mendukung fungsi taman sebagai bagian dari penanganan banjir, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan membangun infrastruktur pendukung, seperti pintu air, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), saringan sampah, dan perangkap sedimen (sediment trap).
“Taman ini juga akan difungsikan untuk penanganan banjir karena kawasan ini tergolong rawan banjir. Jadi manfaatnya tidak hanya keindahan, tetapi juga untuk pengendalian banjir,” jelasnya.
Gubernur Pramono berharap proses revitalisasi dapat selesai tepat waktu, dengan tetap menjaga keseimbangan ekologis dan kenyamanan warga sekitar. Ia juga mengajak seluruh masyarakat menjaga dan memanfaatkan taman ini secara positif.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan infrastruktur pengendali banjir dan sanitasi modern.
"Dinas SDA DKI Jakarta akan mengintegrasikan Taman Langsat dan Taman Leuser dengan kolam retensi di mana panjang badan air mencapai 750 meter. Infrastruktur pengendali banjir yang akan dibangun berupa pintu air, IPAL, saringan sampah, dan sediment trap. Perbaikan drainase di sekeliling taman juga akan dilakukan untuk mereduksi debit limpasan air ke Hang Lekir, Hang Jebat, dan sekitarnya saat musim hujan," ungkap Ika.
Saat musim kemarau, air yang mengalir di saluran penghubung (PHB) Jelawe dapat lebih jernih karena sudah diolah melalui IPAL.
Ia memaparkan, debit air limbah yang akan diolah IPAL adalah 800 meter kubik per hari. Hasil keluaran dari IPAL akan memenuhi Baku Mutu Air Limbah Domestik yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.68/2016.
Pakar Bioteknologi Lingkungan dan Tata Kelola Air FTUI/Koordinator Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Firdaus Ali mengungkapkan, penataan tiga taman di Jakarta Selatan akan berkontribusi dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim.
BACA JUGA:Pemprov DKI Bebaskan Pedagang Pasar Barito Pilih Loksem, Kendaraan Angkut Barang Disiapkan
Relokasi Humanis, Non-represif
Dalam pelaksanaannya, Pemprov DKI melakukan relokasi sementara ratusan pedagang Pasar Barito ke sejumlah pasar di bawah naungan PD Perumda Pasar Jaya, seperti Pasar Mampang Prapatan, Pasar Pondok Labu. Pasar Pondok Indah, Pasar Tebet Barat, Pasar Tebet Timur, Pasar Bata Putih, dan Pasar Kebayoran Lama.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo menyatakan, proses relokasi akan dilakukan dengan pendekatan humanis dan non-represif.
Pemprov DKI akan memberikan berbagai kemudahan kepada pedagang, di antaranya sewa kios di lokasi relokasi tanpa dipungut biaya selama tiga bulan dan pedagang bebas memilih lokasi kios.
Diharapkan, pedagang bisa terjamin dalam keberlangsungan usaha, dan kepentingan tata ruang kota tetap terjaga.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: