Turunkan Pengangguran, IBC Dorong Penempatan Pekerja Migran

Turunkan Pengangguran, IBC Dorong Penempatan Pekerja Migran

Ketua Dewan Pengawas IBC Arsjad Rasjid menyatakan bahwa IBC sendiri juga sudah menyiapkan beragam program pelatihan yang ditujukan kepada para pekerja migran.-Disway/Bianca Chairunisa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Dalam upayanya untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia, Indonesia Business Council (IBC) kini tengah berupaya untuk mengangkat pekerja migran Indonesia (PMI) ke tingkat yang lebih kompetitif di pasar global. 

Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan peluang besar dari kebijakan Jepang yang siap menyerap 820.000 tenaga kerja asing hingga 2029 melalui skema Specified Skilled Worker (SSW).

BACA JUGA:2 Anggota Brimob Tewas Ditembak OPM Saat Amankan Perbaikan Jalan di Nabire

BACA JUGA:MAXi Yamaha Day: Dari Nganjuk ke Palembang, Serunya Tanpa Henti!

Bukan tanpa alasan. Pasalnya, dilansir dari hasil data analisis IBC Institute, ekspansi penempatan pekerja migran Indonesia berpotensi menurunkan tingkat pengangguran nasional sebesar 0,28 poin persentase dan menghasilkan devisa hingga Rp 440 triliun.

Oleh karena itulah, Ketua Dewan Pengawas IBC Arsjad Rasjid menyatakan bahwa IBC sendiri juga sudah menyiapkan beragam program pelatihan yang ditujukan kepada para pekerja migran.

“Disini kami bekerja sama untuk membuat research-nya, lalu bukan hanya secara policy-nya, tapi business process-nya dan bagaimana kita mulai dari istilahnya mulai dari awal sampai dengan training-nya, bagaimana musti diajarkan mengenai kultur, dari warna-warna yang ada, budayanya, sampai juga kedisiplinannya,” jelas Arsjad saat ditemui oleh Disway dan awak media lainnya di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, pada Rabu 13 Agustus 2025.

BACA JUGA:Windows 10 ‘Pensiun’ Oktober Ini, Waktunya Upgrade Cerdas ke Windows 11 Bareng Blibli

BACA JUGA:Muncul Toko Tidak Resmi, Kepemilikan Label Fashion Arc’teryx Berujung Polemik

Tidak hanya itu, Arsjad juga menambahkan bahwa IBC turut mengajak pihak-pihak terkait seperti Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dan Asosiasi Pekerja Migran Indonesia (APMI) memastikan bahwa pekerjaan migran dari Indonesia itu terlindungi, baik secara fisik maupun mental.

“Ini supaya juga mereka tidak merasa sendirian di negara, tapi dimana pun mereka dituju untuk bekerja. Nah, inilah bagian daripada kerja sama ini, bagaimana kita memastikan sekali lagi, dan menyiapkan pekerjaan migran Indonesia,” jelas Arsjad.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding juga turut menegaskan bahwa peluang SSW Jepang harus menjadi pemicu reformasi menyeluruh dalam penyiapan tenaga kerja migran.

BACA JUGA:Nova Arianto Evaluasi Timnas U-17 Usai Ditahan Imbang Tajikistan Hadapi Demi Piala

BACA JUGA:Cerita Para Kreator TikTok Raup Cuan, Sampai Bisa Wujudkan Rumah Impian

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads