bannerdiswayaward

Ketua DPR RI: Kritik Rakyat Adalah Cahaya, Bukan Api yang Memecah Belah Bangsa

Ketua DPR RI: Kritik Rakyat Adalah Cahaya, Bukan Api yang Memecah Belah Bangsa

Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, serta Sidang Paripurna DPR RI Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025–2026 resmi digelar hari ini di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat 15 Agustus 2025-disway.id/Fajar Ilman-

Lebih jauh, Puan mengajak seluruh pemegang kekuasaan untuk menyikapi kritik publik dengan bijak dan terbuka.

"Bagi para pemegang kekuasaan, semua suara rakyat yang kita dengar bukanlah sekadar kata atau gambar. Di balik setiap kata ada pesan. Di balik setiap pesan ada keresahan. Dan di balik keresahan itu ada harapan. Karena itu, yang dituntut dari kita semua adalah kebijaksanaan," paparnya.

BACA JUGA:KPK Tahan Dirut INHUTANI V Atas Dugaan Suap Pengelola Kawasan Hutan

BACA JUGA:Ada Pidato Kenegaraan di Gedung DPR, Masyarakat Diimbau Hindari Ruas Jalan Sekitar

"Kebijaksanaan untuk tidak hanya mendengar, tetapi juga memahami. Kebijaksanaan untuk tidak hanya menanggapi, tetapi merespons dengan hati yang jernih dan pikiran yang terbuka," lanjutnya.

Puan juga mengingatkan bahwa kritik yang sehat adalah bagian penting dari demokrasi, dan tidak  boleh menjadi pemicu perpecahan bangsa.

"Kita semua berharap apa pun bentuk dan isi kritik yang disampaikan rakyat tidak boleh menjadi bara yang membakar persaudaraan. Kritik tidak boleh menjadi api yang memecah belah bangsa. Sebaliknya, kritik harus menjadi cahaya yang menerangi jalan kita bersama," terangnya.

"Kritik dapat keras dalam substansi dan menentang keras kebijakan akan tetapi kritik bukan alat untuk memicu kekerasan, kebencian, menghancurkan etika dan moral masyarakat, apalagi menghancurkan kemanusiaan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads