Saat Napi Terorisme Kibarkan Merah Putih di Upacara HUT ke-80 RI di Lapas Cipinang
Napi kasus terorisme menjadi petugas pengibar bendera di Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Lapas Kelas I Cipinang-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID - Momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang, Jakarta.
Tidak hanya diikuti oleh petugas dan warga binaan, upacara bendera kali ini juga menghadirkan pemandangan berbeda.
BACA JUGA:Tampang Setya Novanto Saat Proses Bebas Bersyarat: Pegang Map Biru Sebelum Cabut dari Sukamiskin
BACA JUGA:Jairo Riedewald Kunci Status WNI, PSSI Datangkan Si Rambut Gimbal: Gelandang Baru Timnas Indonesia!
Enam narapidana tindak pidana terorisme (napiter) turut dipercaya mengibarkan Sang Saka Merah Putih di lapangan upacara Lapas Cipinang.
Kepala Lapas Kelas I Cipinang, Wachid Wibowo mengatakan total 2.268 warga binaan 300 orang yang menjadi peserta upacara untuk mewakili setiap blok.
Sedangkan dari jajaran pegawai, tercatat sebanyak 178 orang ikut hadir.
"Kemerdekaan adalah hak seluruh bangsa. Melalui peringatan HUT RI, kami ingin meneguhkan kembali semangat persatuan, sekaligus menanamkan kesadaran bahwa cinta tanah air adalah bagian penting dalam proses pembinaan," katanya kepada awak media.
BACA JUGA:Seru! Menteri hingga Atlet Nasional Ramaikan Karnaval Kendaraan Hias HUT RI Ke-80
Selain upacara pengibaran bendera, perayaan HUT RI di Lapas Cipinang juga diramaikan dengan berbagai lomba khas kemerdekaan yang melibatkan warga binaan maupun petugas.
"Semangat kebersamaan, sportivitas, dan gotong royong menjadi nilai utama yang dihidupkan dalam setiap kegiatan," ujarnya.
Upacara dipimpin oleh Yulius Jum Hertantono selaku Inspektur Upacara.
Dalam amanatnya, ia menegaskan bahwa kemerdekaan bukan hanya simbol sejarah, tetapi juga amanah yang harus diwujudkan dalam perubahan sikap dan perilaku lebih baik, termasuk bagi para warga binaan.
"Mengibarkan bendera adalah tanda kebanggaan terhadap bangsa. Ketika dilakukan oleh Warga Binaan, apalagi napiter, hal ini menunjukkan adanya perubahan cara pandang. Inilah esensi pemasyarakatan, yaitu menghadirkan proses pembinaan yang menumbuhkan kesadaran akan nasionalisme dan persatuan," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
