bannerdiswayaward

Resmi! Pelajaran Koding dan AI Masuk Kurikulum dari SD hingga SMA

Resmi! Pelajaran Koding dan AI Masuk Kurikulum dari SD hingga SMA

Mendikdasmen menegaskan bahwa keterampilan digital, termasuk Koding dan Kecerdasan Artifisial, merupakan salah satu dari 10 keahlian utama yang sangat dibutuhkan oleh dunia usaha pada tahun 2030, sebagaimana diproyeksikan oleh World Economic Forum.-Disway/Hasyim Ashari-

“Koding bukan hanya soal teknologi, melainkan juga tentang kemampuan logis, analitis, kritis, dan kreatif yang sangat esensial bagi keberlanjutan masa depan kita,” kata Menteri Mu’ti.

Menteri Mu’ti berharap kerja sama lintas sektor ini dapat berjalan dengan baik serta menjadi bagian dari upaya kolektif mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Mari bersama-sama membangun generasi manusia Indonesia yang hebat dan kuat,” pungkasnya.

Implementasi Bertahap dan Terstruktur

Penerapan kurikulum baru ini tidak akan menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri, melainkan akan diintegrasikan secara mendalam ke dalam mata pelajaran Informatika yang telah diperkuat. 

Pendekatan pembelajarannya akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan:

* Tingkat SD (Kelas 5-6): Fokus pada pengenalan dasar-dasar logika dan algoritma melalui platform pemrograman visual berbasis blok (seperti Scratch atau Blockly). 

BACA JUGA:Menkop: Microsite Jadi Gerbang Utama Akses Pembiayaan Untuk Kopdes Merah Putih

BACA JUGA:Jelang Kualifikasi Piala Asia U-23, Persib Kembali Sumbang Dua Pemain

Siswa akan diajarkan konsep dasar computational thinking dan pengenalan konsep AI dalam kehidupan sehari-hari, misalnya cara kerja asisten virtual atau rekomendasi produk di e-commerce.

* Tingkat SMP (Kelas 7-9): Siswa mulai beralih dari pemrograman visual ke pemrograman berbasis teks dengan bahasa yang ramah pemula seperti Python. 

Materi akan mencakup struktur data sederhana, pengembangan aplikasi atau situs web dasar, serta pemahaman cara kerja algoritma AI sederhana seperti klasifikasi gambar.

* Tingkat SMA/SMK (Kelas 10-12): Pembelajaran akan lebih mendalam, mencakup algoritma yang lebih kompleks, analisis data, dasar-dasar machine learning, dan etika dalam penggunaan AI. 

Bagi siswa SMK di jurusan relevan seperti Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) atau Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), kurikulum ini akan menjadi fondasi yang jauh lebih kuat.

Dengan target menjangkau 90 ribu siswa di 38 provinsi dalam lima tahun, program tersebut diharapkan mampu menjembatani kesenjangan digital, memperkuat kualitas pendidikan, sekaligus menyiapkan generasi muda menghadapi persaingan global.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads