Riwayat Pendidikan Prof Ova Emilia, Rektor UGM Jebolan Dokter Obgyn yang Disorot karena Ijazah Jokowi dan BPR
lahir di Yogyakarta pada 19 Februari 1964, Ova Emilia menyelesaikan pendidikan dokter umum di FK UGM antara 1982–1989.--UGM
JAKARTA, DISWAY.ID - Nama Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), belakangan ramai diperbincangkan publik.
Dokter spesialis Obgyn ini terseret dalam pusaran kontroversi yang melibatkan dugaan kasus di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan polemik ijazah Presiden Joko Widodo — yang membuatnya disebut-sebut “tersandera kasus” oleh warganet.
BACA JUGA:BNI Perkuat Dukungan untuk ITB dan Alumni Lewat Inovasi Keuangan Inklusif
Latar Belakang Pendidikan Ova Emilia
Dikutip dari laman resmi UGM, lahir di Yogyakarta pada 19 Februari 1964, Ova Emilia menyelesaikan pendidikan dokter umum di FK UGM antara 1982–1989.
Ia kemudian melanjutkan studi S2 dalam bidang Medical Education di University of Dundee, Skotlandia, serta meraih gelar Ph.D. dari University of New South Wales, Australia.
Di ranah klinis, ia merupakan dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn), dan menyelesaikan subspesialisasinya di UGM.
Kariernya di UGM tergolong cemerlang. Ia pernah menjabat sebagai Koordinator Inovasi Pendidikan Kedokteran, Wakil Dekan Akademik, dan Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) sebelum akhirnya dipercaya menjadi Rektor UGM untuk periode 2022–2027.
Di luar kampus, Ova aktif dalam pengembangan kurikulum pendidikan kedokteran nasional, menjabat sebagai Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Negeri Indonesia, dan menjadi pemimpin redaksi Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia.
Ia juga telah menerima berbagai penghargaan, baik nasional maupun internasional, serta produktif menulis buku dan artikel ilmiah di bidang kedokteran dan pendidikan.
BACA JUGA:Dari Relawan Jokowi ke Wamenaker, Karier Politik Immanuel Ebenezer yang Kini Tersandung OTT KPK
Terseret Isu Politik dan Sorotan Netizen
Meski memiliki rekam jejak akademik yang kuat, Ova kini berada di tengah pusaran spekulasi politik.
Dukungannya terhadap keaslian ijazah Presiden Jokowi dikritik oleh sejumlah pihak, yang menilai sikapnya bukan murni akademis, melainkan bentuk politik balas budi atau upaya “menjaga posisi”.
Di media sosial, banyak warganet yang menyebut bahwa Ova tengah “tersandera” oleh situasi politik dan hukum yang melibatkan namanya, terutama dalam konteks dugaan kasus BPR.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
