Dongkrak Digitalisasi Komponen Otomotif, Kemenperin Jalin Kerjasama dengan JICA

Dongkrak Digitalisasi Komponen Otomotif, Kemenperin Jalin Kerjasama dengan JICA

selain proyek tersebut, Kemenperin juga turut menjalin sinergi bersama berbagai pemangku kepentingan, mulai dari akademisi, penyedia bahan baku, hingga lembaga internasional.-Istimewa-

BACA JUGA:Prabowo Sudah Kantongi Nama Calon Wamenaker Pengganti Imanuel Ebenezer

BACA JUGA:Rahasia Alis Tampil Cetar Natural, Beri Kesan Efek Sulam Instan

“Ini menjadi contoh nyata bagaimana kemitraan internasional dapat mendorong kemajuan sektor industri,” ucap Reni.

Lebih lanjut, Reni juga menambahkan bahwa proyek ini juga hadir untuk menjawab tantangan global yang semakin menuntut penggunaan teknologi, khususnya di sektor IKM komponen otomotif.

Hal ini sendiri juga dibuktikan lewat data Asian Development Bank (2022), yang menunjukkan bahwa tingkat adopsi teknologi digital di sektor manufaktur kecil dan menengah di Asia Tenggara masih berada di bawah 30 persen, jauh tertinggal dari perusahaan besar yang telah melampaui 60 persen.

“Artinya, data itu menunjukkan masih terdapat kesenjangan teknologi yang harus diatasi bersama, yang menjadi peluang besar untuk mendorong percepatan transformasi digital IKM,” jelas Reni.

Oleh karena itulah, Reni juga berharap agar di masa mendatang, kerja sama yang dilakukan tidak hanya berfokus pada sektor industri otomotif, 

BACA JUGA:Disangka Anggota DPR, Lurah dan Sopir Babak Belur Diamuk Massa Demo DPR di Slipi: Camat Kumpulkan Bukti

BACA JUGA:Amerika Bakal Pasok Rudal Jelajah ke Ukraina, Penggunaan Harus Seizin Pentagon

Namun juga dengan cakupan komoditas yang lebih luas termasuk tujuh industri prioritas pada implementasi Making Indonesia 4.0. 

“Tentunya pada skala IKM, dengan juga turut merambah ke sektor industri makanan dan minuman, tekstil, kimia, furnitur, elektronik, logam, kerajinan, serta komoditi unggulan lainnya karena penerapan digitalisasi dan otomasi di sektor tersebut akan meningkatkan konsistensi kualitas produk, efisiensi proses produksi, dan daya saing di pasar internasional,” tutur Reni.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads