Menkes: Di Indonesia Jadi Dokter Spesialis Harus Bayar, Negara Lain Digaji
Menyadari masalah kronis ini, Kementerian Kesehatan di bawah komando Budi Gunadi Sadikin sedang berupaya merombak total sistem yang ada.-Disway/Hasyim Ashari-
BACA JUGA:Jaga Demokrasi, Platform Wajib Moderasi Konten DFK
BACA JUGA:Sudah Ada 15 Tersangka Kasus Penculikan dan Pembunuhan MIP, Apa Motifnya?
Sebagai gambaran, biaya pendidikan untuk program spesialis di berbagai universitas terkemuka di Indonesia bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah per semester.
Biaya ini umumnya terdiri dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) atau uang pangkal.
Di beberapa universitas, biaya untuk spesialisasi tertentu seperti bedah atau dermatologi bisa menembus angka lebih dari Rp 100 juta di awal masuk.
Fasilitas pendidikan di salah satu rumah sakit universitas di Indonesia. Para calon dokter spesialis menempuh pendidikan di fasilitas seperti ini sambil membayar biaya pendidikan.
Kondisi ini sangat kontras dengan situasi di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, bahkan negara tetangga seperti Malaysia.
BACA JUGA:Komisi XI DPR RI Apresiasi Fitur wondr multicurrency, Dorong Efisiensi Transaksi Global
BACA JUGA:Masih Mewabah, Mendagri Minta Pemda Serius Tangani TBC
Di sana, dokter yang sedang menjalani pelatihan spesialisasi (residen) dianggap sebagai pekerja profesional di rumah sakit. Mereka menerima gaji bulanan yang layak untuk menutupi biaya hidup mereka.
Gaji residen di Malaysia dilaporkan bisa mencapai sekitar Rp 15 juta per bulan, sementara di Amerika Serikat bisa mencapai $70,000 per tahun (sekitar Rp 1 miliar).
Upaya Pemerintah Merombak Sistem
Menyadari masalah kronis ini, Kementerian Kesehatan di bawah komando Budi Gunadi Sadikin sedang berupaya merombak total sistem yang ada.
Salah satu terobosan yang digulirkan adalah melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan yang membuka jalan bagi penyelenggaraan pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit (Hospital-Based).
BACA JUGA:BPOM Turun Tangan, Isu Nampan MBG Mengandung Minyak Babi Akan Diuji di Laboratorium
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: