Ratusan Pegawai PBB Desak Kepala HAM Sebut Konflik Gaza sebagai Genosida

Ratusan Pegawai PBB Desak Kepala HAM Sebut Konflik Gaza sebagai Genosida

Lebih dari 500 staf Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bekerja di Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (OHCHR) mendesak kepala lembaga tersebut, Volker Turk, untuk secara tegas menyebut perang di Gaza sebagai genosida yang sedang berlangsung.-AFP-AFP

JAKARTA, DISWAY.ID — Lebih dari 500 staf Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bekerja di Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (OHCHR) mendesak kepala lembaga tersebut, Volker Turk, untuk secara tegas menyebut perang di Gaza sebagai genosida yang sedang berlangsung.

Surat terbuka yang mereka kirim pada Rabu lalu kepada Turk menyatakan bahwa kriteria hukum genosida telah terpenuhi dalam konflik Israel-Hamas yang hampir dua tahun berlangsung itu dilansir dari Reuters.

Dalam surat yang dilihat oleh Reuters, staf PBB menekankan tanggung jawab hukum dan moral OHCHR untuk mengecam tindakan genosida.

Mereka memperingatkan bahwa kegagalan untuk mengutuk genosida yang sedang terjadi akan merusak kredibilitas PBB dan sistem hak asasi manusia internasional secara keseluruhan.

“OHCHR memiliki tanggung jawab hukum dan moral yang kuat untuk mengutuk tindakan genosida,” tulis surat tersebut, yang ditandatangani oleh Komite Staf mewakili lebih dari 500 pegawai. Mereka menuntut Turk mengambil “posisi yang jelas dan terbuka” terkait situasi di Gaza.

BACA JUGA:Keren! Presiden Prabowo Dijadwalkan Pidato di Sidang Umum PBB pada 23 September 2025

Surat itu juga mengingatkan kegagalan moral internasional dalam menanggapi genosida Rwanda tahun 1994 yang menewaskan lebih dari satu juta jiwa.

Volker Turk, seorang pengacara asal Austria yang telah lama berkecimpung di PBB, mendapat dukungan penuh dan tanpa syarat dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, menurut juru bicara PBB Stephane Dujarric.

Namun, Dujarric menegaskan bahwa penetapan sebuah peristiwa sebagai genosida adalah kewenangan lembaga hukum yang kompeten.

BACA JUGA:Ekonom Kritik Kenaikan PBB Tak Masuk Akal di Pati dan Cirebon: Pajak Bukan Arogansi Kebijakan

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Israel menolak merespons surat dari staf internal PBB tersebut, menyebutnya “penuh kebohongan, tanpa dasar, dan dipenuhi kebencian obsesif terhadap Israel.”

Israel sebelumnya membantah tuduhan genosida, dengan alasan tindakan militer mereka sebagai bagian dari hak untuk membela diri setelah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan 251 sandera, menurut data Israel.

BACA JUGA:Ekonom Kritik Kenaikan PBB Tak Masuk Akal di Pati dan Cirebon: Pajak Bukan Arogansi Kebijakan

Dampak Konflik di Gaza

Konflik yang berlanjut di Gaza telah menewaskan hampir 63.000 orang menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sementara laporan global menunjukkan sebagian wilayah Gaza sedang mengalami kelaparan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads