Demo Berdarah dan Salah Kelola Elit, Ekonomi RI Terancam Lumpuh, JK dan Rhenald Kasali Angkat Bicara

JAKARTA, DISWAY.ID-- Aksi demonstrasi yang meluas di berbagai kota besar dalam sepekan terakhir semakin memicu kekhawatiran akan gejolak ekonomi nasional. 

Demonstrasi bermula dari kekecewaan publik terhadap kebijakan efisiensi pemerintah yang kontras dengan tingginya tunjangan DPR. 

BACA JUGA:Korem Wijayakarta Kerahkan 100 Anggota Bersihkan Bangkai Mobil di Polres Jaktim

BACA JUGA:Porche Antik Milik Sahroni Gak Luput Jadi Sasaran Pengrusakan Massa

Situasi memanas pada 25 dan 28 Agustus 2025, ketika aparat kepolisian merespons aksi damai dengan tindakan represif. 

Tragisnya, seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, tewas terlindas kendaraan Brimob saat aksi berlangsung. 

Peristiwa ini memicu amarah massa dan berujung kerusuhan di sejumlah titik.

BACA JUGA:Dua Hari Aksi Demo, IHSG Terpuruk! Ekonom Warning Indonesia Hadapi Krisis Baru

BACA JUGA:Brankas di Rumah Ahmad Sahroni Diarak Massa, Pamerkan Uang 1.000 Dolar Singapura

Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK), menilai insiden tersebut bisa berdampak besar pada perekonomian Indonesia. 

“Kalau kota bergejolak begini, maka kehidupan ekonomi bisa terhenti. Kita memahami perasaan Ojol yang kehilangan temannya, tapi kalau terus ribut, pendapatan masyarakat bisa menurun dan berimbas panjang,” kata JK, Jumat 29 Agustus 2025.

JK turut menyampaikan duka cita kepada keluarga korban dan mendesak aparat kepolisian untuk mengadili pihak-pihak yang bertanggung jawab. 

“Semua yang bersalah harus diberi tindakan yang sepadan, yang keras,” tegasnya. Ia juga mengingatkan agar masyarakat menahan diri, sekaligus meminta pemerintah dan DPR berhati-hati dalam berbicara agar tidak semakin melukai hati rakyat.

BACA JUGA:Kapolri dan Panglima TNI Tegaskan Akan Ambil Langkah Tegas Hadapi Aksi Anarkis

Sumber: