Fedi Nuril Kritik Menag soal 'Guru Jangan Cari Uang', Ragukan Komitmen Rezim Prabowo untuk Kesejahteraan Pendidik
Fedi Nuril-Viral cuitannya soal pilihan capres-Instagram Fedi Nuril
JAKARTA, DISWAY.ID-- Aktor Fedi Nuril kembali menyuarakan kritik pedasnya terhadap pejabat publik. Kali ini, sasarannya adalah Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar terkait pernyataannya yang menyebut profesi guru sebaiknya tidak bertujuan untuk mencari uang.
Melalui cuitannya di media sosial X (dulu Twitter), Fedi tidak hanya mengecam pandangan tersebut tetapi juga menyiratkan keraguannya terhadap komitmen pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto untuk menyejahterakan para pendidik.
BACA JUGA:Catat! Dasco Pastikan Anggota DPR yang Dinonaktifkan Partai Tak Dapat Hak Keuangan
Kritik ini dipicu oleh pernyataan Menag Nasaruddin Umar yang beredar di media.
Dalam pernyataannya, Nasaruddin menekankan mulianya profesi guru sebagai sebuah pengabdian, sehingga orientasinya tidak seharusnya materi atau uang.
"Kalau mau jadi guru, jangan cari uang. Kalau mau cari uang, jangan jadi guru," demikian kutipan pernyataan Menag yang memicu kontroversi.
Pernyataan ini sontak menuai reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk Fedi Nuril.
Bintang film Ayat-Ayat Cinta itu menilai pandangan tersebut tidak realistis dan mengabaikan fakta bahwa guru juga manusia biasa yang memiliki kebutuhan ekonomi.
BACA JUGA:Take Home Pay Anggota DPR Jadi Rp65.595.730 Usai Pangkas Banyak Tunjangan
BACA JUGA:DPR Resmi Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta per Bulan, Respons Atas Tuntutan Rakyat
""Ketika seorang Menteri sudah berucap, 'kalau mau cari uang, jangan jadi guru. Jadi pedagang, lah'. Gue merasa kemungkinan rezim Prabowo untuk memberikan gaji yang layak kepada para guru di Indonesia sangat kecil," tulis Fedi dalam cuitannya yang segera viral, Jumat 5 September 2025.
Menurutnya, narasi "pengabdian" seringkali dijadikan tameng untuk memaklumi rendahnya upah para guru, terutama guru honorer yang nasibnya masih jauh dari kata sejahtera.
"Guru itu manusia, bukan malaikat. Mereka butuh makan, bayar kontrakan, sekolahkan anak. Kalau kesejahteraannya tidak dipikirkan, bagaimana bisa fokus mendidik generasi bangsa?" tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
