Pemprov DKI Perluas Cakupan Air Bersih, Warga: Aliran Lancar, Harga Murah

JAKARTA, DISWAY.ID -- Kebutuhan air bersih menjadi salah satu faktor meningkatnya kualitas hidup warga sekaligus mendukung pencapaian Jakarta sebagai kota global.

Untuk itu, Gubernur DKI Pramono Anung menargetkan cakupan air bersih di seluruh wilayah Jakarta paling lambat pada 2029.

Air perpipaan menjadi pilihan utama mengingat kualitas air tanah di Jakarta terus menurun ditambah risiko penggunaan sumur bor yang dapat merusak lingkungan. 

BACA JUGA:Update Prakiraan Cuaca Jakarta Senin 8 September 2025, Berawan Sepanjang Hari!

BACA JUGA:Aturan Ganjil Genap Jakarta Berlaku Hari Ini 8 September 2025, Salah Jalan Kena Tilang

"Pada tahun 2029, saya berharap kebutuhan air di Jakarta dapat terpenuhi 100 persen. Saya minta PAM Jaya bersungguh-sungguh dan membuktikan komitmennya mencapai target tersebut," tandas Pramono belum lama ini. 

Cakupan air perpipaan di Jakarta saat ini baru mencapai 73,08 persen dengan total pelanggan sekitar 1,2 juta.

Sebagian besar wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur belum terlayani dengan baik.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui PAM Jaya (salah satu badan usaha milik daerah/BUMD), terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi air bersih.

Salah satunya dengan menambah Instalasi Pengolahan Air (IPA) di beberapa titik, seperti IPA Mookervart di Jalan Masjid Hasyim Asyhari, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

BACA JUGA:Nih Jadwal Layanan SIM Keliling di Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini 8 September 2025, Jangan Telat!

BACA JUGA:Mahasiswa Soroti Tingginya Tunjangan DPRD, Pengamat: Perlu Ada Kajian dan Transapransi

Instalasi ini dapat mengubah air kotor dan gelap menjadi air bersih siap minum.

IPA menggunakan teknologi Moving Bed Bio Reactor (MBBR), di mana organisme yang tumbuh dalam satu tampungan air baku dapat menghilangkan polutan organik dan amonia.

Sumber: