Minimnya Dokter Gigi di Indonesia, Kemenkes Upayakan Pelayanan Jemput Bola
Kemenkes akan jemput bola melayani pasien imbas kurangnya ketersediaan dokter gigi-Dok. Kemenkes-
JAKARTA, DISWAY.ID – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengakui minimnya jumlah dokter gigi di Indonesia yang tidak sebanding dengan total populasi.
Kondisi ini membuat akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut menjadi terbatas, terutama di daerah-daerah terpencil.
BACA JUGA:Blokir Administrasi Dicabut, Menkumham Sambut Pengurus PWI Pusat
BACA JUGA:AHY Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Investigasi Independen Usut Kericuhan Demo
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dr. Siti Nadia Tarmidzi menyatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 40.000 dokter gigi di seluruh Indonesia. Angka ini masih jauh dari ideal, mengingat luas wilayah dan jumlah penduduk.
Ketidakmerataan sebaran dokter gigi, di mana sebagian besar terkonsentrasi di kota-kota besar, memperburuk situasi ini.
Kemenkes Lakukan Sistem "Jemput Bola"
Untuk mengatasi permasalahan ini, Kemenkes berupaya meningkatkan layanan kesehatan gigi dengan menerapkan sistem "jemput bola". Sistem ini melibatkan tim kesehatan, termasuk dokter gigi, yang secara aktif mendatangi masyarakat di desa-desa atau sekolah-sekolah untuk memberikan pemeriksaan dan perawatan gigi.
BACA JUGA:Pidato Perdana Prabowo di PBB Jadi Momentum Diplomasi Indonesia Tunjukkan Kepemimpinan Global
BACA JUGA:Ibas: Negara Besar Bukan karena Menara, Tapi Rakyat Tidak Tidur di Jalanan
"Kita mencoba untuk memberikan pelayanan secara bergerak ya, jadi mungkin dengan bekerjasama dengan PDGI bisa dilakukan pemberian pelayanan pada waktu-waktu tertentu pada kabupaten ataupun pada pecamatan yang belum atau memiliki dokter gigi atau terapis gigi bagi," ujar Nadia saat konferensi pers Kamis 11 September 2025.
"Jadi kita akan bersama-sama TGMI dan PDGI untuk bisa memberikan akses pelayanan ini sambil menunggu pemenuhan kedua tenaga kesehatan ini," sambungnya.
Dengan upaya "jemput bola" ini, Kemenkes berharap dapat menekan angka penyakit gigi dan mulut, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi sebagai bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
