Reformasi Pajak Jadi PR Besar Menkeu Purbaya, DPR Beri Catatan
DPR RI menyoroti sejumlah tantangan dan harapan terhadap kebijakan fiskal ke depan, termasuk reformasi perpajakan dalam kepemimpinan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa-Disway.id/Fajar Ilman-
JAKARTA, DISWAY.ID - DPR RI menyoroti sejumlah tantangan dan harapan terhadap kebijakan fiskal ke depan, termasuk reformasi perpajakan dalam kepemimpinan Menteri Keuangan yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa, yang baru saja dilantik menggantikan Sri Mulyani.
"Banyak yang harus kemudian ditata oleh pak Purbaya, salah satu adalah mengenai pajak. Tuntutan masyarakat tentang pajak ini kan bagaimanapun juga harus kita dengarkan," kata Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun kepada wartawan usai pengesahan pengurus SOKSI, di DPP Golkar, Jakarta Barat, Jumat 12 September 2025.
BACA JUGA:RI Bangun Green Hydrogen Berbasis Panas Bumi Pertama di Dunia
Misbakhun juga menyampaikan harapan agar tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bisa diturunkan demi mendorong daya beli masyarakat.
"Kalau ada kesempatan, kita ingin tarif pajak, misalnya konsumsi ini bisa diturunkan. Yang 11 mungkin bisa jadi 10 persen, supaya ini untuk mendorong, pertama adalah mendorong konsumsi masyarakat," ucapnya.
"Konsumsi masyarakat, kalau yang tadinya harga dekta awalnya 11 bisa jadi 10, paling tidak itu kan akan meredahkan sedikit, melegakan sedikit maksud saya masyarakat. Dan apa yang dia miliki itu akan menjadi lebih berharga uang yang dimiliki," jelasnya.
BACA JUGA:PT KCN Akan Beri Kompensasi, Bantuan Diprioritaskan Hanya untuk Nelayan Cilincing
Menurutnya, hal ini dapat berdampak positif terhadap penerimaan negara.
"Tentunya ini memberikan dorongan kepada kemampuan masyarakat untuk mengkonsumsi barang lebih banyak. Pasti mempunyai implikasi terhadap penerimaan pajak. Harapan saya, implikasi penerimaan pajaknya bisa ditutup dengan volume yang makin membesar," terangnya.
Dalam konteks target pertumbuhan ekonomi nasional, Misbakhun menyoroti ambisi besar Presiden Prabowo untuk mencapai pertumbuhan 8 persen hingga 2029.
"Isu-isu yang berkaitan dengan pertumbuhan, karena keinginan Bapak Presiden Prabowo bisa tumbuh 8 persen, itu nanti bisa dikuatkan bagaimana pencapaiannya dalam jangka waktu periode yang tersisa 2025 dicapai dengan cara apa, 2026 dengan pola yang seperti apa, sampai 2029 nanti. Sehingga ke depan kita sudah jelas track dan jalurnya pertumbuhan 8 persen itu kita akan capai dengan cara seperti apa," jelasnya.
BACA JUGA:Polisi Pastikan Ledakan di Pamulang Bukan Bom, Warga Diminta Tenang
Misbakhun menyampaikan optimisme terhadap Menteri Keuangan yang baru. Sebagaimana, partainya Golkar mendukung pemerintahan Prabowo.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
