Gawat! Dana Umat Rp700 Miliar di Bank Syariah Diduga Disalahgunakan
Kasus hukum yang menyeret bos PT Inet Global Indo (Inet), Santoso Halim bersama rekannya Sukoco Halim mengejutkan para korban usai putusan PKPU terbit di MA-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID - Heboh dana umat Rp700 Miliar diduga disalahgunakan ke perusahaan data center.
Uang itu digunakan untuk pembiayaan sebuah perusahaan data center. Pembayaran cicilan pertama perusahaan tersebut, langsung macet.
BACA JUGA:Central Park Mall Rayakan Ulang Tahun ke-16, Neo Soho Resmi Rebranding Jadi Central Park 2
Akibatnya, rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) bank syariah itu langsung membengkak. Adapun presiden direktur dari perusahaan data center itu berinisial SUH.
SUH sendiri, bersama seorang petinggi perusahaan data center yang sama, kini menjadi CEO dari perusahaan baru data center MD atau M. Perusahaan itu berencana membangun 3.000 rak server di Jababeka.
Diduga perusahaan data center yang memperoleh dana dari bank syariah, melakukan perubahan merek atau integrasi usaha dengan M.
Pimpinan bank syariah yang dikonfirmasi wartawan kala itu menjelaskan, bahwa kenaikan NPF pada bank akibat dari total outstanding pembiayaan yang menurun.
BACA JUGA:Waspada Banjir! BMKG Prediksi Jakarta Diguyur Hujan Lebat Selama Dua Hari
"Karena adanya pelunasan angsuran nasabah serta adanya repositioning segmentasi pembiayaan, yang awalnya didominasi oleh segmen korporasi kini berubah menjadi segmen retail dan konsumer," ujarnya.
Perihal pembiayaan terhadap perusahaan data center yang macet, hal itu saat ini tengah dalam proses penyelesaian melalui lelang jaminan.
Adapun pimpinan bank yang sama, saat dikonfirmasi kembali guna menanyakan perkembangan persoalan itu, pada Rabu, 10 September 2025, disebut tak bisa diwawancarai karena sedang ada pertemuan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: