bannerdiswayaward

Netanyahu Panik! Khawatir Isolasi Ekonomi Israel, Tuduh Negara Arab dan China Terlibat Propaganda

Netanyahu Panik! Khawatir Isolasi Ekonomi Israel, Tuduh Negara Arab dan China Terlibat Propaganda

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang menyampaikan pidato pada acara tahunan "Fourth of July" di Yerusalem pada 13 Agustus 2025.--Ronen Zvulun / POOL / AFP

YERUSALEM, DISWAY.ID– Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan kekhawatirannya atas isolasi ekonomi bagi negaranya. Ia menyalahkan propaganda dari negara-negara Arab seperti Qatar dan China sebagai biang kerok.

Pernyataan ini disampaikan dalam pidato pada 15 September 2025, di tengah tekanan sanksi Eropa dan seruan boikot dari negara-negara Arab pasca-serangan Israel di Doha.

Netanyahu mengakui bahwa Israel kini "terisolasi secara ekonomi" akibat tekanan internasional yang semakin ketat.

BACA JUGA:Anggaran Kemenkes 2026 Tembus Rp114 Triliun, Rp9,7 T untuk Program Quick Win Prabowo

Ia memperingatkan bahwa Israel harus beradaptasi dengan "ekonomi otonom" dan mengembangkan industri perang domestik untuk bertahan.

"Kita harus memproduksi semua senjata yang kita butuhkan di sini," tegasnya, seperti dikutip dari The Times of Israel.

Kekhawatiran ini muncul setelah Komisi Eropa mengusulkan penangguhan parsial perjanjian asosiasi dengan Israel dan sanksi terhadap beberapa menteri pemerintahan Netanyahu, sebagai respons terhadap perang di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 61.000 orang.

Serangan udara Israel terhadap delegasi Hamas di Doha pada 9 September 2025 menjadi puncak ketegangan. Serangan itu menewaskan enam orang, termasuk anggota keamanan Qatar, memicu kemarahan negara-negara Arab. Pemimpin Arab bertemu di Doha untuk membahas "tindakan konkret" seperti sanksi ekonomi terhadap Israel.

Qatar menuduh Netanyahu memimpin wilayah ke "kekacauan" dan menyerukan respons kolektif dari negara Arab, Islam, dan internasional.

BACA JUGA:Tito Soroti Besarnya Tunjangan Perumahan DPRD, Bebani APBD Terutama di Jawa

Tuduhan Netanyahu: Propaganda dari Qatar dan China

Netanyahu menuding negara-negara Arab, khususnya Qatar, dan China terlibat dalam kampanye propaganda melalui media sosial dan media tradisional untuk membentuk opini global negatif terhadap Israel. Ia menyalahkan minoritas di Eropa yang mempromosikan "ideologi anti-Zionis dan Islamis ekstrem" serta investasi Qatar di Al Jazeera sebagai penyebab sanksi dan isolasi.

"Ini menyebabkan sanksi terhadap Israel dan mengubah posisi internasional kita," katanya, seperti dilaporkan Reuters.

Netanyahu menekankan perlunya Israel berinvestasi besar-besaran dalam "operasi pengaruh" di media untuk melawan isolasi ini. Ia juga menghubungkan isolasi dengan imigrasi Muslim ke Eropa, yang menurutnya mendorong kebijakan anti-Israel.

Pernyataan ini memicu kecaman dari pemimpin oposisi Israel Yair Lapid, yang menyebut isolasi sebagai "hasil kebijakan salah dan gagal Netanyahu," yang "mengubah Israel menjadi negara dunia ketiga."

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads