bannerdiswayaward

PLBA Hari Kedua, UNAS Bekali Mahasiswa dengan Ideologi Pancasila dan Literasi Film

PLBA Hari Kedua, UNAS Bekali Mahasiswa dengan Ideologi Pancasila dan Literasi Film

Hari kedua kegiatan Pengenalan Lingkungan dan Budaya Akademik (PLBA) Universitas Nasional (UNAS) Tahun Akademik 2025/2026 berlangsung dengan penuh semangat.-dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID - Hari kedua kegiatan Pengenalan Lingkungan dan Budaya Akademik (PLBA) Universitas Nasional (UNAS) Tahun Akademik 2025/2026 berlangsung dengan penuh semangat.

Acara ini menghadirkan pembicara nasional, yaitu Dr. Ir. Prakoso, M.M. selaku Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia dan Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia, Dr. Naswardi, M.M., M.E.

Prakoso membuka paparannya dengan mengingatkan mahasiswa baru tentang pentingnya memahami posisi mereka sebagai insan akademik yang kini memasuki dunia perguruan tinggi.

Ia menekankan perbedaan mendasar antara siswa SMA dengan mahasiswa, yakni tanggung jawab dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Ia menjelaskan bahwa mahasiswa UNAS harus mampu menjadikan literasi baik digital maupun literasi umum sebagai bekal untuk melahirkan temuan baru dalam bidang keilmuan.

BACA JUGA:Penampakan Drone CA-1 Europa Baru Jerman Lansiran Helsing, Dilengkapi Teknologi AI

BACA JUGA:Pengumuman! Aplikasi All Indonesia Siap Diluncurkan, Berlaku untuk Penumpang Internasional Per 1 Oktober

Lebih jauh, mahasiswa juga dituntut untuk menjadi solusi bagi bangsa saat lulus nanti.

“Sebagai akademisi, kalian dituntut tidak hanya memahami teori, tetapi juga menghasilkan kebaruan yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa,” ujarnya, di Gedung Auditorium UNAS, Kamis, (25/9/2025).

Dalam sesi tersebut, Prakoso menekankan empat pilar kebangsaan yang wajib dihayati mahasiswa: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Ia menjelaskan bahwa semboyan Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar slogan, melainkan keunggulan komparatif bangsa Indonesia yang berbeda dari negara lain.

Menurutnya, persatuan dalam keberagaman menjadi kunci daya saing Indonesia di tengah arus globalisasi.

BACA JUGA:Sentra Fauna Lenteng Agung Bisa Ditempati Pedagang Pasar Barito Awal Oktober

BACA JUGA:Pesan Keras Kremlin ke Trump: Rusia Adalah Beruang, Bukan Macan Kertas!

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads