Isu Kelangkaan BBM Ramai, Pertamina Tegas Bantah Hoaks dan Kampanye Hitam
Pertamina mengajak semua pihak bersama-sama menjaga kondusivitas informasi -ist-
JAKARTA, DISWAY.ID – Isu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dari badan usaha (BU) swasta sejak akhir Agustus hingga September 2025 ramai diperbincangkan publik.
Situasi ini memicu keresahan masyarakat sekaligus menjadi sasaran penyebaran disinformasi di media sosial.
PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), akhirnya angkat bicara.
BACA JUGA:Bahlil Spill Aturan Impor BBM untuk SPBU Swasta
Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menyesalkan maraknya hoaks yang menyudutkan Pertamina maupun pemerintah.
“Kami menyayangkan adanya disinformasi dan hoaks yang tersebar luas di media sosial. Ini adalah upaya manipulasi informasi untuk menyudutkan Pertamina dan pemerintah. Kami mengimbau masyarakat agar lebih jeli dalam memilah informasi, terutama dari sumber tidak resmi,” ujarnya, Sabtu (27/9/2025).
Roberth menegaskan, Pertamina sebagai BUMN tetap berkomitmen menyalurkan energi ke seluruh pelosok negeri secara merata.
Ia menambahkan, kelangkaan BBM belakangan ini lebih disebabkan keterbatasan pasokan dari BU swasta, bukan dari Pertamina.
BACA JUGA:Pertamina Sambut Positif Harga Murah BBM di SPBU Swasta: Bukan Monopoli, Masyarakat Bebas Pilih
Selain menjalankan tugas distribusi sesuai penugasan pemerintah, termasuk untuk BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar, Pertamina juga mengutamakan tanggung jawab sosial.
“Pertamina tidak hanya menjalankan bisnis, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial melalui CSR, dukungan UMKM, bantuan pendidikan, hingga tanggap bencana. Sayangnya, kontribusi ini sering tertutup oleh kabar bohong,” jelasnya.
Untuk menghindari kebingungan publik, Pertamina mengimbau masyarakat memanfaatkan kanal resmi seperti Pertamina Call Center 135.
Melalui layanan ini, masyarakat bisa mendapatkan informasi akurat, menyampaikan keluhan, hingga memberikan masukan.
“Kami terbuka menerima laporan masyarakat melalui 135. Setiap masukan akan kami tindak lanjuti agar layanan kami tetap optimal dan terpercaya,” tutur Roberth.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: