IDI Jabar Desak Evaluasi Program MBG Usai Ratusan Siswa Keracunan

BANDUNG, DISWAY.ID – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat mulai angkat suara soal program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah disorot publik setelah menimbulkan kasus keracunan massal di sejumlah daerah.

Ketua IDI Jawa Barat, dr. Moh Luthfi, menyatakan dukungannya terhadap tujuan program MBG untuk pemenuhan gizi anak. Namun ia menekankan bahwa pola penyajian makanan harus menjadi fokus evaluasi.

“Sebetulnya program MBG ini kita support, karena memang ada kebutuhan gizi untuk masyarakat, khususnya anak. Tapi dengan adanya kasus keracunan ini, perlu dilakukan review, khususnya dalam penyajian makanan,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (2/10/2025).

BACA JUGA:79 Siswa SMP di Banjar Diduga Keracunan MBG, 41 Masih Dirawat

BACA JUGA:Ucapan Menkeu Purbaya 'Kilang Dibakar' Tuai Reaksi Keras Serikat Pekerja Pertamina

Menurut Luthfi, faktor distribusi dan higienitas makanan sangat krusial dalam mencegah keracunan.

“Kalau distribusi terlalu lama, itu bisa memudahkan kuman tumbuh. Pola penyiapan juga penting, apakah makanan disajikan hangat atau beku. Itu harus diperhatikan. Jadi perlu quality control yang ketat dari vendor penyedia makanan,” katanya.

Selain itu, wadah makanan dan standar kebersihan juga harus ditingkatkan. “Banyak faktor yang harus direview. Kalau tidak, kasus keracunan akan terus berulang,” tambahnya.

IDI Jabar mendorong pemerintah untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG.

“Program ini bagus, tapi pemerintah harus memastikan quality control benar-benar ketat agar tidak menimbulkan korban lagi,” tegas Luthfi.

Seperti diketahui, sejumlah kasus keracunan massal akibat santapan MBG terjadi di berbagai wilayah, termasuk Jawa Barat.

BACA JUGA:Bos BGN Ungkap Biang Kerok Keracunan Massal Program MBG: SOP Banyak Dilanggar

BACA JUGA:Prabowo akan Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma Pratama di Atas KRI Radjiman Wedyodiningrat

Laporan terbaru menyebut ribuan siswa terdampak, dengan puluhan masih menjalani perawatan intensif.

Sumber: