Terobosan Kesehatan! Terbatasnya Tenaga Bidan di Daerah 3T Jadi Pemicu Lahirnya Alat USG AI Alumni ITB
Para alumni OTB mengembangkan alat Ultrasonography (USG) portabel berbasis Kecerdasan Buatan (AI) yang dirancang khusus sebagai “mata” tambahan bagi bidan desa dalam mendeteksi kondisi janin-Istimewa-
2. anggung Jawab Besar: Sering dianggap sebagai satu-satunya tenaga kesehatan (sering disamakan dengan dokter) dan harus menangani kasus darurat sendirian.
3. Keterbatasan Skill: Kurangnya akses ke pelatihan USG mendalam yang umumnya hanya dikuasai oleh dokter spesialis kandungan.
"Inilah mengapa kami mengembangkan USG AI ini. Ini bukan untuk menggantikan dokter, tapi untuk memberdayakan bidan," tuturnya.
"Dengan AI, bidan desa bisa mendapatkan hasil screening awal yang objektif dan akurat, seolah ada dokter spesialis yang mendampingi mereka saat melakukan pemindaian," sambungnya.
Peran USG AI dalam Quick Screening
Alat USG AI ini berpotensi menjadi solusi cepat dan tepat.
Prinsip kerjanya yang hanya membutuhkan enam kali pemindaian memungkinkan bidan melakukan screening pada ibu hamil secara rutin dan massal, bahkan di Polindes (Pondok Bersalin Desa) yang paling sederhana sekalipun.
Jika hasil screening AI menunjukkan adanya risiko atau kelainan (seperti pertumbuhan janin terhambat atau cacat struktural), bidan dapat segera merujuk pasien ke fasilitas kesehatan yang lebih besar atau ke dokter spesialis di kota.
BACA JUGA:Haikal Hassan Teken MoU: Susu Nestlé Siap Masuk Program MBG dengan Harga Khusus
BACA JUGA:Fakta Seputar Air Galon Polikarbonat: Aman untuk Ibu Hamil dan Janin?
Hal ini mempercepat proses deteksi dini, yang merupakan kunci utama untuk mencegah komplikasi serius selama kehamilan dan persalinan.
Inovasi ini sejalan dengan program Kemenkes yang tengah berupaya mendistribusikan alat USG ke seluruh Puskesmas di Indonesia.
Dengan adanya perangkat canggih buatan dalam negeri yang mudah digunakan ini, diharapkan program pemerataan fasilitas dan peningkatan kualitas layanan kesehatan di daerah 3T dapat terwujud lebih cepat, menjadikan kehamilan yang sehat bukan lagi hak istimewa, tetapi hak setiap ibu di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
