Obat Batuk Beracun Tewaskan 16 Korban Bikin Heboh, Pengawasan Obat Impor dari India Diperketat BPOM

Obat Batuk Beracun Tewaskan 16 Korban Bikin Heboh, Pengawasan Obat Impor dari India Diperketat BPOM

Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menyatakan bahwa pihaknya memantau ketat kasus terbaru yang dilaporkan di India, di mana sirup obat batuk diduga menyebabkan kematian 16 anak akibat kontaminasi Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol (EG) di atas batas aman.-dok disway-

BPOM mengimbau seluruh industri farmasi di Indonesia yang memproduksi obat sirup, baik untuk pasar domestik maupun ekspor, agar selalu memastikan mutu bahan baku yang digunakan. Khususnya, bahan pelarut seperti propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin harus dipastikan bebas dari cemaran EG dan DEG yang melebihi batas aman.

"Semua obat yang beredar harus melewati pengujian yang ketat, apalagi jika menyangkut anak-anak. Kami tidak boleh lengah," tutur Taruna.

BACA JUGA:Erling Haaland ke Barcelona dapat Respons dari Pep Guardiola, Tembus 250 juta Euro?

BACA JUGA:Harga Emas 7 Oktober 2025: Stabil di Level Tinggi, Perhiasan 24K Tembus Rp1,84 Juta per Gram

Masyarakat juga diminta untuk tetap tenang namun waspada, dan selalu membeli obat yang memiliki izin edar resmi BPOM.

Jika menemukan adanya dugaan produk obat yang tidak aman, masyarakat diimbau untuk segera melaporkannya ke BPOM melalui saluran resmi yang tersedia.

Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen BPOM untuk menjaga kesehatan masyarakat dari risiko obat yang tidak memenuhi standar mutu, sekaligus menegaskan pentingnya sistem pengawasan obat yang kuat, terutama pada produk impor.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads