Integrasi One Health: Peran Sentral Dokter Hewan dalam Mendukung Ketahanan Pangan
Pemeriksaan hewan ternak-FOTO: FKH UB-
Kegiatan Pengabdian Masyarakat Terpadu FKH UB
Implementasi nyata One Health hanya mungkin tercapai bila ada komitmen kolektif lintas disiplin, dan di sinilah dokter hewan memainkan peran sentral. Dalam praktiknya, dokter hewan memastikan keamanan pangan hewani melalui inspeksi ante-mortem dan post-mortem di rumah potong hewan, sertifikasi produk hewan, hingga pengawasan rantai distribusi. Mereka juga menjadi bagian penting dalam tim tanggap darurat penyakit menular, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.

Konferensi internasional terkait One Health yang diselenggarakan FKH UB-FOTO: FKH UB-
Lebih jauh, peran Dokter Hewan juga menyentuh bidang penelitian dan inovasi. Sebagai Dokter Hewan Akademisi, kita dituntut untuk selalu tanggap terhadap perkembangan teknologi dan update kasus di lapangan. Pengembangan inovasi dalam bidang kedokteran hewan dan kesehatan hewan yang berfokus pada penanganan penyakit menular yang berdampak pada produktivitas hewan, dengan tujuan keseluruhan untuk meminimalkan kerugian ekonomi bagi peternak dan meningkatkan kesejahteraan peternak. Pengembangan vaksin, terapi alternatif melalui pendekatan phytomedicine/ethnomedicine sebagai solusi alternatif antimikroba, dan pemanfaatan bioteknologi untuk meningkatkan kualitas genetik ternak, serta riset terkait zoonosis dan resistensi antimikroba adalah bentuk nyata implementasi One Health yang memberi dampak langsung pada ketahanan pangan.
BACA JUGA:Kandang Sapi Closed House, Tingkatkan Produksi Susu untuk Mendukung MBG
BACA JUGA:Krisis Penyerapan Gula Petani: Antara Banjir Impor dan Lemahnya Tata Kelola
Salah satu even tahunan International Conference on One Health (ICOH) di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya, mengangkat tema “One Health Approach: Integrating Animal, Human and Environmental Health to Strengthen Food Security and Sustainability”
Penutup
Ketahanan pangan adalah isu multidimensional yang tidak bisa dilepaskan dari kesehatan hewan, manusia, dan lingkungan. Dokter hewan, dengan keahliannya yang melintasi batas sektor, memiliki peran sentral dalam menjaga keseimbangan ini. Melalui sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, integrasi lintas sektor, dan implementasi nyata pendekatan One Health, dokter hewan bukan hanya menjaga kesehatan hewan, tetapi juga menjadi penjaga ketahanan pangan bangsa.
Dari hulu ke hilir, mulai dari kandang hingga meja makan, dokter hewan memastikan setiap produk pangan hewani aman. Mereka memeriksa hewan sebelum dan sesudah dipotong di rumah potong hewan, memberi sertifikasi produk hewani, hingga mengawasi distribusi makanan agar tetap layak dikonsumsi.
Sudah saatnya peran dokter hewan lebih diakui, diperkuat, dan dioptimalkan dalam strategi nasional ketahanan pangan. Karena tanpa hewan yang sehat, mustahil kita bisa menghasilkan pangan yang aman, bergizi, dan berkelanjutan bagi generasi kini dan mendatang. (*)
*) drh Dyah Ayu Oktavianie AP MBiotech APVet, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya

drh. Dyah Ayu Oktavianie AP., M.Biotech., AP.Vet Dekan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya-Dokumentasi Pribadi-
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: