Modernisasi TNI
Ilustrasi. Presiden Republik Indonesia (RI) ke-8, Prabowo Subianto, hadir memberikan salam hormat kepada seluruh pasukan TNI pada perayaan HUT ke-80 TNI pada 5 Oktober 2025 di Monas, Jakarta.-Anisha/Disway.id-
Yakni dengan menggabungkan teknologi modern dari luar negeri dan produksi mandiri.
Kemungkinan TNI AL Akuisisi Kapal Induk
TNI Angkatan Laut (TNI AL) saat ini sedang dalam proses mengkaji dan menjajaki rencana akuisisi kapal induk bekas milik Angkatan Laut Italia, yaitu ITS Giuseppe Garibaldi (C-551).
Kapal ini telah pensiun dari layanan Angkatan Laut Italia pada tahun 2024.
Detail akuisisi ITS Giuseppe Garibaldi
Status terkini: Rencana ini masih dalam tahap pembahasan antara pemerintah Indonesia dan Italia. Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Muhammad Ali, mengonfirmasi upaya ini pada September 2025.
Proyeksi Anggaran: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada Agustus 2025 telah menyetujui pembiayaan pinjaman luar negeri hingga US$450 juta, setara Rp 7,4 triliun untuk akuisisi kapal induk ini beserta peralatan pendukungnya.
Tujuan Akuisisi: Jika akuisisi berhasil, kapal ini akan menjadi kapal induk pertama yang dioperasikan oleh TNI AL. Awalnya, kapal ini akan diprioritaskan untuk operasi militer selain perang (OMSP), seperti bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana. Namun, tidak menutup kemungkinan akan digunakan untuk operasi militer perang (OMP) jika diperlukan.
Konversi dan modernisasi: Pihak galangan kapal Italia, Fincantieri, menyatakan pada Indo Defence 2025 bahwa kapal ini masih memiliki sisa usia operasional 15–20 tahun jika diretrofit sesuai kebutuhan TNI AL. Proposal juga diajukan untuk mengonversi Garibaldi menjadi kapal induk khusus drone.
Aspek geopolitik: Akuisisi ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat kemampuan laut Indonesia, terutama dalam proyeksi kekuatan di kawasan Indo-Pasifik.
Pertimbangan Proyeksi Akuisisi
Penguatan armada laut: Sebagai negara kepulauan, Indonesia membutuhkan armada laut yang lebih fleksibel dan memiliki daya jelajah tinggi. Kapal induk kecil seperti Garibaldi dapat membantu memenuhi kebutuhan ini.
Biaya operasional: Pengoperasian kapal induk membutuhkan biaya yang sangat besar, pelatihan intensif, dan infrastruktur pendukung yang memadai. Saat ini, Indonesia belum memiliki pesawat lepas landas vertikal (STOVL) seperti F-35B yang ideal untuk kapal induk sejenis Garibaldi, meskipun Fincantieri mengusulkan konversi untuk drone.
Skenario lain: Beberapa pihak menyebutkan bahwa jika jadi dibeli, kapal ini mungkin digunakan sebagai kapal komando amfibi, rumah sakit apung, atau platform drone tempur, alih-alih sebagai kapal induk penuh. Ini dapat menjadi batu loncatan untuk membangun kapabilitas kapal induk yang lebih serius di masa depan.
Berita tentang finalisasi dan anggaran akuisisi Garibaldi telah dilaporkan, yang menandakan kelanjutan dari rencana ini.
Dukungan dan Kepercayaan Penuh Pada TNI
Sekali lagi. Perayaan HUT ke-80 TNI bukan sekadar seremonial tahunan. Pemerintah Indonesia -terutama di bawah komando Presiden Prabowo Subianto- memprioritaskan bahwa negara harus lebih maju.
Salah satu upaya untuk mencapai itu adalah memajukan pertahanan nasional yang semakin canggih. Powerful. Hal ini untuk menunjukkan status Indonesia di mata global. Bahwa bangsa ini juga punya peran penting untuk keseimbangan dunia.
Sehingga masyarakat harus percaya, TNI dibesarkan dengan tujuan mulia: mengedepankan kedaulatan bangsa dan memperkuat jati dirinya. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: