Modernisasi TNI

Modernisasi TNI

Ilustrasi. Presiden Republik Indonesia (RI) ke-8, Prabowo Subianto, hadir memberikan salam hormat kepada seluruh pasukan TNI pada perayaan HUT ke-80 TNI pada 5 Oktober 2025 di Monas, Jakarta.-Anisha/Disway.id-

Penguatan sistem pertahanan dan keamanan menjadi salah satu dari delapan prioritas kebijakan belanja negara.

Hal ini menandakan keseriusan pemerintah dalam menghadapi segala potensi ancaman dan menjaga kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

​"Alokasi anggaran pertahanan yang signifikan untuk tahun 2025 ini merupakan amanah besar dari rakyat untuk memperkuat pertahanan negara kita," ujar Brigjen TNI Frega saat dihubungi Disway, Rabu 8 Oktober 2025.

"Kementerian Pertahanan berkomitmen untuk mengelola setiap rupiah dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas. Fokus utama kami adalah modernisasi alutsista TNI, peningkatan kesejahteraan prajurit, dan secara simultan mendorong pertumbuhan serta kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Ini adalah investasi untuk menjaga setiap jengkal kedaulatan NKRI," sambungnya.

Berdasarkan alokasi Anggaran Pertahanan sebesar Rp245 Triliun, pengembangan industri pertahanan Indonesia berfokus pada modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) serta peningkatan kemandirian dan kapabilitas produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pertahanan nasional.

Daftar Modernisasi Alutsista

Program modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI untuk tahun 2025 dan 2026 merupakan bagian dari komitmen pemerintah.

Tujuannya jelas; meningkatkan kekuatan pertahanan Indonesia.

Peningkatan anggaran pertahanan yang signifikan mendukung berbagai akuisisi dan pembaruan. Baik dari pembelian baru maupun produksi dalam negeri.

Kita patut bangga. PT Pindad dipercaya negara untuk turut berperan penting memodernisasi alutsista yang ada.

Pemerintah juga meyakinkan rakyatnya. Alokasi anggaran akan disesuaikan dengan kebutuhan pertahanan bangsa.

Berikut adalah daftar alutsista yang dimodernisasi atau akan tiba pada periode 2025–2026.

Kedatangan dan modernisasi alutsista 2025

  • Kendaraan Taktis (Rantis) Listrik MV3-EV "PANDU": Produksi PT Pindad ini diluncurkan pada pameran pertahanan Indo Defence 2025. Kehadiran kendaraan listrik taktis ini menunjukkan fokus pada teknologi mutakhir dan mandiri.
  • Pesawat Latih T-50i Golden Eagle: Sebanyak 6 unit tambahan pesawat latih tempur ini dipesan dari Korea Selatan untuk melengkapi 16 unit yang telah ada sejak 2014.
  • Drone Tempur UCAV: Indonesia akan menerima 12 unit drone tempur dari Turki. Dengan kemampuan terbang hingga 24 jam dan membawa persenjataan, drone ini akan dirakit sebagian di PT Dirgantara Indonesia.
  • Lain-lain: Berbagai alutsista modern lainnya juga dipamerkan dalam Indo Defence 2025, termasuk helikopter canggih seperti BAL 525. 

Rencana pengadaan dan kedatangan alutsista 2026

Tahun 2026 diprediksi menjadi momentum besar dalam modernisasi alutsista TNI.

Beberapa unit strategis yang dijadwalkan tiba di Indonesia. Antara lain:

  • Pesawat Tempur Dassault Rafale: Batch pertama dari total 42 unit Pesawat Tempur Rafale pesanan Indonesia dijadwalkan tiba mulai Februari–Maret 2026.
  • Pesawat Angkut Airbus A400M: Sebanyak dua unit pesawat angkut berat ini dijadwalkan datang untuk memperkuat armada TNI AU. Pesawat ini juga dapat berfungsi sebagai tanker pengisian bahan bakar di udara.
  • Kapal Selam Scorpene: Dua unit kapal selam dari Prancis direncanakan akan memperkuat TNI AL.
  • Kapal Perang Fregat: Pesanan kapal perang jenis fregat dari Italia juga masuk dalam rencana pengadaan.
  • Kapal Perang KRI Prabu Siliwangi 321: Kapal perang besar seberat 6.300 ton ini dijadwalkan akan bergabung dengan armada TNI AL. 

Modernisasi lanjutan

  • Jet Tempur KF-21 Boramae: Proyek kerja sama dengan Korea Selatan ini terus berlanjut. Meskipun belum ada jadwal pasti kedatangan unit untuk Indonesia, pengembangannya merupakan bagian dari modernisasi jangka panjang.
  • Modernisasi Alutsista yang Sudah Ada: Selain pengadaan baru, TNI juga terus melakukan modernisasi terhadap alutsista yang sudah dimiliki, seperti kapal perang, kendaraan tempur, dan pesawat. Hal ini memastikan kesiapan operasional dan pembaruan teknologi pada peralatan lama.
  • Penguatan Alutsista Dalam Negeri: Upaya memandirikan industri pertahanan nasional terus didorong melalui produksi alutsista dalam negeri, seperti Panser Anoa, Tank Harimau, dan senapan SS2-V4 dari PT Pindad. 

Rencana ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam meningkatkan kapabilitas militer Indonesia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads