bannerdiswayaward

Modernisasi TNI

Modernisasi TNI

Ilustrasi. Presiden Republik Indonesia (RI) ke-8, Prabowo Subianto, hadir memberikan salam hormat kepada seluruh pasukan TNI pada perayaan HUT ke-80 TNI pada 5 Oktober 2025 di Monas, Jakarta.-Anisha/Disway.id-

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menegaskan selalu mendukung kebutuhan anggaran TNI untuk mencapai kekuatan pokok minimum atau minimum essential rorce (MEF).

Tercatat, alokasi anggaran Kementerian Pertahanan dan TNI pada tahun 2025 sebesar Rp139,2 triliun setelah efisiensi, sedangkan pada tahun 2026 yang telah disetujui senilai Rp187,1 triliun. 

Said menuturkan Peringkat Anggaran Pertahanan alias Defend Budget Rank 2025 yang dirilis Global Firepower menempatkan Indonesia berada di urutan 29 atau di bawah Singapura yang ada di urutan 26. 

Karena itu, dia menilai hal itu belum mendukung MEF. 

"Tentu ini belum ideal mendukung MEF karena keterbatasan fiskal kita. Ke depan kita perkuat kebutuhan anggaran pertahanan, sejalan dengan upaya penyehatan fiscal,” kata Said.

Dukungan Anggaran Refleksi HUT ke-80

Dukungan anggaran tersebut, sebagai upaya mendorong Indonesia menuju MEF sebagai catatan refleksi HUT ke-80 TNI

Dia menyebut, untuk memenuhi MEF TNI, dibutuhkan dukungan pengembangan organisasi, kemampuan industri militer, dukungan anggaran, dan profesionalitas prajurit.

Dari sisi organisasi, sejak Presiden Prabowo menjadi Menteri Pertahanan, telah membentuk enam Komando Daerah Militer baru, 14 Komando Daerah Angkatan Laut, tiga Komando Daerah Angkatan Udara, satu Komando Operasi Udara, enam grup Komando Pasukan Khusus, 20 Brigade Teritorial Pembangunan, satu Brigade Infanteri Marinir, satu Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat, 100 Batalion Teritorial.

Pembangunan lima Batalion Infanteri Marinir, dan lima batalion Komando Korps Pasukan Gerak Cepat.

Bukan hanya dari segi anggaran, peningkatan profesionalitas prajurit juga dibutuhkan untuk mendukung MEF. 

"Profesionalitas prajurit TNI menjadi modal penting bagi TNI membangun kekuatan pertahanan. Profesionalitas TNI berarti netral dari politik praktis, sebaliknya politisi sipil tidak menarik TNI ke arena politik," imbuh Said. 

TNI hanya berada pada kebijakan politik pertahanan negara. Profesional TNI juga berarti prajurit TNI mampu memenuhi kecakapan mengemban tugas pertahanan.

Secara individual, prajurit TNI memiliki kemampuan tempur terlatih, disiplin, loyal dan setia pada janji sapta marga.

“TNI dibangun dengan merit sistem yang ketat, prestasi menjadi acuan kenaikan pangkat. Bravo, Dirgahayu TNI ke 80 tahun. Jadilah patriot bangsa gagah berani,” kata dia.

Genjot Kemandirian Industri Pertahanan

Pemerintah Indonesia secara signifikan meningkatkan alokasi anggaran pertahanan untuk tahun 2025 menjadi Rp245,2 triliun. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads