Selamatkan Hulu Ciliwung, Penyegelan Hotel di Puncak Timbulkan Efek Domino
Kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang melakukan penyegelan terhadap sejumlah hotel dan tempat wisata di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, menuai reaksi keras dari kalangan legislatif.--Instagram Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
JAKARTA, DISWAY.ID - Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Mulyadi, menyoroti kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang dinilai kontroversial setelah penyegelan sejumlah tempat wisata di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
Menurutnya, kebijakan KLH tersebut menimbulkan efek domino yang berdampak langsung terhadap ribuan warga di Puncak yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata.
Hal itu disampaikan Mulyadi saat reses di The Rizen Premier Hotel, Puncak. Mulyadi hadir untuk menyerap aspirasi masyarakat di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) V Bogor Selatan, Kamis (9/10/2025).
Mulyadi menilai kebijakan penyegelan yang dilakukan KLH tidak melalui kajian yang matang dan berdampak luas pada ekonomi masyarakat sekitar Kawasan Puncak.
“Pada saat ada kebijakan menyegel, secara tanda petik membabi buta dan terindikasi tanpa kajian, beliau harusnya melihat efek domino terhadap kebijakan tersebut,” tegasnya.
Ia menjelaskan, kebijakan tersebut menyebabkan ribuan pekerja di kawasan wisata Puncak kehilangan mata pencaharian dan berdampak pula pada pelaku usaha kecil hingga sektor pajak daerah.
“Banyak warga yang kehilangan ribuan kesempatan kerja, bahkan dihentikan kegiatan usahanya. Kemudian ada multiplier effect — UMKM, PHRI juga komplain karena omzetnya menurun. Belum lagi yang penting, PAD dari sektor pajak daerah, mungkin juga ada penerimaan negara bukan pajak di wilayah Bogor Selatan yang terhenti atau melambat,” terang Mulyadi.
BACA JUGA:Ingat! Ada Ganjil Genap di Jalur Puncak Bogor Selama Libur Nataru, Catat Jadwalnya
Ia pun berharap Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian terhadap kondisi masyarakat di sekitar Puncak yang terdampak kebijakan tersebut.
“Saya berharap Pak Presiden mengevaluasi kebijakan Menteri Lingkungan Hidup sehingga masyarakat yang hidup, notabenenya tidak jauh dari kediaman pribadi Pak Presiden, bisa mendapatkan atensi. Ini tidak bisa dibiarkan” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
