Meski Banyak Tantangan, Menkeu Purbaya Ungkap Outlook Ekonomi Global 2026 Tunjukkan Sinyal Positif
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap sinyal positif outlook ekonomi global 2026 meski masih terdapat tantangan-Disway.id/Bianca Khairunnisa-
JAKARTA, DISWAY.ID - Kendati dihadapkan dengan sejumlah tantangan perekonomian, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa outlook ekonomi global terpantau mulai menunjukkan perkembangan yang positif walaupun dengan ketidakpastian yang tinggi.
Hal tersebut sendiri disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, dalam agenda Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Oktober, yang digelar di Gedung Djuanda I kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, pada Selasa 14 Oktober 2025 ini.
BACA JUGA:Luhut VS Purbaya di Proyek Family Office, Menkeu Bilang Gak Terlibat!
BACA JUGA:Suasana Mencekam saat 14 Penambang Emas Venezuela Tewas Terkubur Hidup-Hidup akibat Tersapu Banjir
Dalam kesempatan tersebut, Menkeu Purbaya juga turut menjelaskan bahwa kondisi ini juga didukung oleh Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur yang terbukti masih ekspansif.
“Kita melihat perkembangan ekonomi global 2025-2026 mulai membaik. PMI global tetap ekspansif, menjaminkan keberlanjutan aktivitas manufaktur termasuk di kawasan Asia,” tutur Menkeu Purbaya dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Menkeu Purbaya turut menambahkan bahwa kinerja perdagangan juga terpantau menguat ditengah-tengah perang tarif yang tengah berlangsung. Dalam hal ini, dirinya mengungkapkan bahwa Surplus Neraca Perdagangan kumulatif juga didorong oleh meningkatnya surplus neraca perdagangan non-migas.
“Tumbuhnya ekspor non-migas (9,1 persen, yoy) didorong oleh sektor industri dan pertanian. Aktivitas ekspor impor masih tetap solid di tengah ketidakjelasan global, daya ekspor juga positif, naik 7,7 persen year on year, sementara impor tumbuh lebih moderat di 28 persen. Ini mencerminkan permintaan domestik yang masih terjaga,” tutur Menkeu Purbaya.
“Ke depannya, kita akan terus menaruh perluasan-perluasan ekspor dan mengumatkan industri terbasis nilai tambah, sehingga kepercayaan investor tetap terjaga di tengah dinamika global,” tambahnya.
Penerimaan Pajak Turut Meningkat
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara juga turut menyampaikan bahwa tingkat penerimaan pajak juga turut menunjukkan peningkatan.
“Jadi kalau bayar pajak itu kadang-kadang ada restitusinya, kalau bruto bayar, lalu kemudian bruto minus restitusi adalah neto. Kalau kita lihat yang realisasi bruto sampai dengan September 2025 itu Rp 1.619,2 triliun,” jelas Suahasil.
Menurutnya, jumlah tersebut sendiri sudah lebih tinggi jika dibandingkan angka penerimaan bruto tahun 2024 tahun lalu, yang diketahui berjumlah Rp 1.588,21 triliun.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
