Prabowo Buka-Bukaan di Forbes: Ada 1.000 Tambang Ilegal dan 5 Juta Hektare Sawit Langgar Hukum!
Presiden RI Prabowo Subianto berbicara blak-blakan di ajang Forbes Global CEO Conference 2025 bahwa ada 1.000 tambang ilegal di Bangka Belitung dan 5 juta hektare perkebunan sawit yang melanggar hukum.--Anisha Aprilia
JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden RI Prabowo Subianto berbicara blak-blakan di ajang Forbes Global CEO Conference 2025 bahwa ada 1.000 tambang ilegal di Bangka Belitung dan 5 juta hektare perkebunan sawit yang melanggar hukum.
Di hadapan Chairman Forbes Media Steve Forbes, Prabowo menegaskan tindakan mencuri kekayaan negara harus dihentikan dengan penegakan hukum.
Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam Dialog "A Meeting of Minds" di Forbes Global CEO Conference 2025 yang digelar di St. Regis Jakarta, pada Rabu, 15 Oktober 2025 malam.
“Saya datang ke dua pulau di Indonesia, Bangka dan Belitung, dan kami mendapat laporan bahwa ada 1.000 tambang timah ilegal, 1.000 di kedua pulau ini. Dan kami kehilangan sekitar 80% dari total produksi timah kami karena penambang ilegal ini dan melalui penyelundupan. Dan saya mengatakan ini untuk dihentikan,” ujarnya.
Setelah tambang, Prabowo mengatakan negara juga telah menguasai kembali perkebunan sawit ilegal melalui keputusan pengadilan.
“Ada laporan datang ke saya. Pak, dari jutaan hektar kelapa sawit, sekitar 5.000 hektar melanggar hukum. Apa? Ya. Tidak, tidak, bukan 5.000, 5 juta! 5 juta hektar melanggar hukum,” ucapnya.
“Dan itulah yang kami lakukan. Saya rasa pada akhir bulan ini, kami telah memulihkan sekitar 3,7 juta hektar perkebunan yang melanggar hukum,” tambahnya.
BACA JUGA:Di Forum Forbes, Prabowo Bilang Penerima MBG Hampir 7 Kali Lipat Populasi Singapura, Ini Rinciannya
Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk menertibkan pengelolaan sumber daya alam yang melanggar aturan.
“Jadi saya katakan saya disumpah untuk menegakkan hukum. Jadi saya katakan kepada jaksa agung saya, badan pemeriksa keuangan negara saya, lakukan investigasi, apa yang Anda temukan, jika ada kasus, hentikan konsesi mereka. Dan itulah yang kami lakukan,” tegasnya.
BACA JUGA:Atasi Krisis Sampah Nasional, Prabowo Dorong Energi Terbarukan Lewat Perpres Baru
Prabowo mengatakan komitmen tersebut sebagai langkah besar pemerintah dalam memulihkan kerugian negara akibat praktik - praktik ilegal. Ia menegaskan besarnya kebocoran kekayaan negara harus segera dihentikan dan dipulihkan.
“Pemerintah sekarang harus menegakkan hukum. Dan saya bertekad untuk menegakkan hukum. Dan saya bertekad bahwa pemerintah Indonesia harus dihormati oleh semua orang. Hukum adalah hukum. Peraturan adalah peraturan. Mereka yang melanggar hukum harus berurusan dengan hukum. Sesederhana itu. Maksud saya, kita memulihkan banyak aset, memulihkan banyak aset secara efisien,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
