bannerdiswayaward

Israel Ancam Tutup Rafah Gara-Gara Jenazah Sandera Tak Dikembalikan, Bantuan ke Gaza Terhambat

Israel Ancam Tutup Rafah Gara-Gara Jenazah Sandera Tak Dikembalikan, Bantuan ke Gaza Terhambat

Truk-truk bantuan kemanusiaan mulai memasuki Jalur Gaza ketika Israel sedang bersiap untuk membuka kembali perlintasan Rafah.--Bashar TALEB / AFP

BACA JUGA:Trump Segera Sambangi Israel Pasca Gencatan Senjata dengan Hamas, Ini Pernyataan Lengkapnya

Saat tim forensik memeriksa jenazah yang pertama dikembalikan, Kementerian Kesehatan pada hari Rabu merilis gambar 32 jenazah yang belum teridentifikasi untuk membantu keluarga mengenali kerabat mereka yang hilang.

Banyak dari jenazah tersebut tampak membusuk atau hangus. Beberapa kehilangan anggota tubuh atau gigi, sementara yang lain tertutup pasir dan debu.

Pejabat kesehatan mengatakan pembatasan Israel terhadap masuknya peralatan tes DNA ke Gaza sering memaksa kamar jenazah untuk mengandalkan ciri fisik dan pakaian dalam proses identifikasi.

Tim forensik yang menerima jenazah mengatakan beberapa tiba masih dalam keadaan diborgol atau menunjukkan tanda-tanda kekerasan fisik.

“Ada tanda-tanda penyiksaan dan eksekusi,” kata Sameh Hamad, anggota komisi yang ditugaskan menerima jenazah di Rumah Sakit Nasser.

BACA JUGA:Pasca Gencatan Senjata Hamas–Israel, Indonesia Dukung Bangun Kembali Gaza

Jenazah tersebut adalah pria berusia antara 25 hingga 70 tahun. Sebagian besar memiliki tali di leher mereka, termasuk satu yang memiliki tali tambang di lehernya.

Sebagian besar mengenakan pakaian sipil, namun ada juga yang mengenakan seragam, menunjukkan bahwa mereka adalah pejuang Palestina.

Hamad mengatakan bahwa Palang Merah hanya memberikan nama untuk tiga jenazah, membuat banyak keluarga masih belum tahu nasib kerabat mereka.

BACA JUGA:Muhammadiyah Kecam Atlet Israel Jika Hadir di Indonesia: Langgar Konstitusi dan Nilai Bangsa

Perang Israel di Gaza telah menewaskan hampir 68.000 warga Palestina sejak Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan. Pejabat Palestina menyatakan bahwa jumlah korban sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi, dengan puluhan ribu jenazah diyakini masih tertimbun di bawah reruntuhan.

Kementerian Kesehatan merilis video yang menunjukkan petugas medis memeriksa jenazah, dan menyatakan bahwa jenazah-jenazah tersebut akan dikembalikan ke keluarga atau dimakamkan jika tidak dikenali.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia dan Komisi Penyelidikan PBB telah menuduh Israel melakukan genosida di Gaza, dan Afrika Selatan telah mengajukan kasus di Mahkamah Internasional (ICJ) yang menuduh Israel melakukan genosida.

Israel membantah tuduhan tersebut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads