Tol Nirsentuh Segera Hadir, Bayar Cukup Lewat HP! Ini Penjelasan PT Roatex Indonesia
PT RITS sudah siap mengimplementasikan teknologi MLFF secara penuh, dengan dukungan lengkap dari vendor untuk sistem pembayaran, aplikasi Cantas, perangkat On Board Unit (OBU), layanan Customer Service 24 Jam, serta perangkat dan infrastruktur lainnya den--Istimewa
Menanggapi kesiapan tersebut, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai otoritas keamanan nasional menyatakan dukungan terhadap penerapan sistem ini dari perspektif keamanan digital.
“Implementasi teknologi MLFF dengan dukungan GNSS ini merupakan langkah penting dalam modernisasi sistem tol nasional. Oleh karena itu, kami siap mendukung penguatan keamanan digital untuk implementasi program ini. PT RITS juga sudah membentuk Tim Respons Insiden Keamanan Komputer yang nantinya memastikan keamanan dan keandalan sistem,” ujar Nur Achmadi Salmawan, Direktur Keamanan Siber dan Sandi untuk Sektor TIK, Media, dan Transportasi di BSSN.
Studi kelayakan yang dilakukan oleh PT Roatex Indonesia Toll System (PT RITS) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa kemacetan di jalan tol mengakibatkan kerugian ekonomi nasional melebihi USD 300 juta per tahun.
Pernyataan dari Bank Dunia pada tahun 2019 juga menyebutkan bahwa Indonesia mengalami kerugian lebih dari USD 4 miliar setiap tahunnya.
Kehadiran sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) diharapkan dapat meningkatkan efisiensi lalu lintas, mendukung upaya pengurangan emisi dan dampak negatif terhadap lingkungan, serta meningkatkan pendapatan negara.
Teknologi MLFF yang diusung PT RITS menggunakan Global Navigation Satellite System (GNSS), yaitu sebuah teknologi berbasis lokasi real-time yang telah diterapkan di Hungaria.
Penerapan MLFF di Hungaria selama 11 tahun mampu meningkatkan pendapatan negara sebanyak 5 kali lipat atau sekitar 392%.
BACA JUGA:Heboh Tanah Bergerak Purwakarta, Jalan Tol Cipularang Masih Aman Dilalui? Ini Faktanya!
Mengacu pada kesuksesan Hungaria yang terbukti mampu memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan pendapatan negara, diharapkan kehadiran MLFF di Indonesia juga dapat turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan keberhasilan sistem yang telah teruji di berbagai negara, kehadiran teknologi ini juga diharapkan menjadi lompatan strategis bagi Indonesia dalam revolusi sistem pembayaran tol global, yang telah berkembang dari sistem tunai, tapping, hingga kini menuju sistem nirsentuh non tunai berbasis GNSS yang dapat diakses melalui ponsel pintar.
Melalui pendekatan multi-channel, pengguna jalan tol nantinya dapat memilih metode pembayaran yang sesuai kebutuhan, baik melalui aplikasi CANTAS, perangkat On-Board Unit (OBU), maupun route ticket.
Sebelumnya, MLFF telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) non-APBN, pada Mei 2024, berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 6 Tahun 2024 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional.
PT Roatex Indonesia Toll System (PT RITS) menjadi Badan Usaha Pelaksana (BUP) program MLFF setelah memenangkan tender sesuai dengan Surat Menteri PUPR Nomor: PB.02.01-Mn/132 tertanggal 27 Januari 2021.
Kemudian, berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No.16/2025, PT RITS kembali ditetapkan sebagai PSN pada tahun 2025.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: