bannerdiswayaward

Mutu BBM dan Biofuel Global

Mutu BBM dan Biofuel Global

Ilustrasi kondisi SPBU swasta vs Pertamina di tengah rencana kebijakan impor satu pintu dan penggunakan etanol.-Disway-

Pemerintah dan Pertamina gencar mendorong Pertamax Green 95 sebagai solusi energi terbarukan. BBM campur etanol ini diklaim ramah lingkungan. Juga, ekonomis. Namun, di balik ambisi hijau itu, ada kekhawatiran. Lebih soal teknis. Di mana, ada jutaan mesin tua. Khalayakpun menuntut kualitas terjamin dan pilihan yang adil.

-------------

BISIK-BISIK paling kencang di bengkel-bengkel dan komunitas otomotif saat ini adalah soal Etanol 10% atau E10.

Kebijakan ini, yang direncanakan berlaku 2028, seolah menjadi dewa penyelamat lingkungan dan petani. Namun, di balik ambisi hijau itu, tersembunyi kekhawatiran yang sangat teknis yakni korosifitas etanol terhadap mesin.

Masyarakat berhak mendapatkan BBM yang bukan hanya murah atau ramah lingkungan, tetapi yang paling utama yaitu aman untuk kendaraannya.

Statement dari Anggota DPR dan pengamat otomotif menunjukkan satu hal. Bila tergesa-gesa dalam urusan BBM, selalu berakhir dengan cost mahal, yang akhirnya dibayar oleh pemilik kendaraan.

BACA JUGA:Pertamina, Swasta dan Base Fuel

Pertamina Jamin Mutu dan Dukung EBT

PT Pertamina Patra Niaga (PPN) menegaskan komitmennya dalam memulihkan dan menjaga kepercayaan masyarakat pasca berbagai isu terkait kualitas BBM.

Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menyatakan pihaknya konsisten melakukan evaluasi menyeluruh.

"Pertamina Patra Niaga terus berbenah. Kami sadar kepercayaan masyarakat adalah kunci. Karena itu, peningkatan kualitas layanan dan pengawasan produk kami lakukan dari hulu ke hilir," jelas Roberth saat dihubungi Disway.id pada Kamis, 16 Oktober 2025.

Mengenai produk ramah lingkungan, Roberth menegaskan Pertamax Green 95 adalah wujud dukungan terhadap Energi Baru Terbarukan (EBT).

"Produk Pertamax Green 95 merupakan wujud peran aktif Pertamina dalam mendukung peningkatan bauran energi baru terbarukan di Indonesia," kata Robert.

"Produk ini mengandung campuran ethanol yang berasal dari molase tebu, selaras dengan kebijakan Pemerintah untuk mendorong transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan," ungkapnya.

Roberth menjelaskan pengawasan mutu dilakukan secara ketat dan berlapis, bahkan melibatkan audit independen.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads